Bandara Sepinggan Sepi, Pungutan Pajak Daerah Menyusut

- Selasa, 11 Juni 2019 | 15:58 WIB

Tergerusnya penumpang Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan berdampak buruk pada serapan pajak daerah. Badan Pengelolaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (BPPDRD) Balikpapan mencatat ada penurunan sebesar 30-40 persen.

 

BALIKPAPAN - Sekretaris Badan Pengelolaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (BPPDRD) Kota Balikpapan, Haemusri Umar mengatakan, selama ini Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan memiliki kontribusi yang besar terhadap pajak daerah. Namun sekarang menurun karena beberapa penumpang yang dulu lewat Balikpapan kini lebih memilih ke Samarinda.

 “Ada empat pajak yang kami pungut dari total 11 jenis pungutan pajak daerah. Keempatnya yakni, pajak parkir, pajak reklame, pajak restoran, dan pajak air bawah tanah,” ucapnya ditemui di ruang kerjanya. Ia menjelaskan, dari empat pajak tersebut kontribusi terbesar adalah dari pajak parkir. Bisa sampai 70-80 persen. Penurunan setoran pajak, khususnya pajak parkir dialami dari Januari 2019.

 “Kalau dibanding tahun lalu ya jelas turun. Pajak parkir setorannya per bulan bisa sampai Rp 1 miliar. Paling sedikit 800 juta. Sekarang ini setoran paling tinggi Rp 500 juta. Itu terjadi pada Januari lalu. Pada bulan berikutnya justru turun hanya Rp 300 juta,” terangnya.

Pihaknya telah mendalami ini. Dan faktor utamanya karena terjadi penurunan penumpang pesawat terbang. Selain itu, kontribusi pajak parkir dari Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan ini cukup besar, bisa separuhnya sendiri dari total target atau realisasi.

 “Ya kalau seperti ini kami melihat potensi lain yang bisa kami kembangkan. Seperti saat ini setoran kami sudah bertambah dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balikpapan. Di sana sudah dipungut. Kemudian, salah satu pihak ketiga yang paling banyak konsumennya telah menaikkan tarif parkir. Setoran tentu akan bertambah ke kami,” jelas pria berkacamata ini.

Adapun, setoran pajak parkir ini sebesar 30 persen. Target pajak sepanjang tahun ini yang ditetapkan Pemkot Balikpapan sebesar Rp 20 miliar. Sampai akhir Juni ini baru terserap Rp 7,6 miliar atau 38,22 persen. BPPDRD Balikpapan sendiri menargetkan Rp 8,3 miliar sampai akhir Juni, artinya meleset dari target atau selisih Rp 690,4 juta.

Ia berharap ada kebijakan dan strategi guna memacu kunjungan ke Balikpapan. Selain Bandara, imbas sepinya penumpang ini merembet kepada okupansi hotel. Dan bagi pihaknya, setoran pajak hotel juga bakal berkurang.

Penurunan penumpang, sebutnya, tidak bisa dihindari, pasalnya potensi penumpang terbesar ada di wilayah utara. Otomatis mereka lebih memilih Bandara APT Pranoto. “Ya jumlah penumpang ke Balikpapan sepi, banyak beralih dari Samarinda. Imbasnya juga ke hotel kan,” bebernya. Target pajak dan retribusi daerah Kota Balikpapan sebesar Rp 601,7 miliar. Realisasi sampai 31 Mei lalu sebesar Rp 210, 03 miliar atau 34,91 persen. (aji/ndu/k18)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X