Dark Phoenix Gagal Puncaki Box Office

- Selasa, 11 Juni 2019 | 15:55 WIB

LOS ANGELES – Akhir pekan yang buruk bagi Dark Phoenix. Film yang dibintangi Sophie Turner itu gagal bersinar di box office Amerika Utara pada pekan pertama tayang. Dark Phoenix hanya berhasil mengumpulkan USD 33 juta (Rp 470,2 miliar) dari 3.721 layar. Alhasil, film tersebut duduk di posisi kedua, dikalahkan oleh The Secret Life of Pets 2 dengan perolehan pekan debut USD 47,1 juta (Rp 671,1 miliar) dari 4.561 layar.

Dark Phoenix menjadi film X-Men dengan pendapatan debut terendah. Ia juga menjadi film X-Men pertama yang tidak memuncaki box office pada pekan pembukaan. Sebelumnya, The Wolverine (2013) adalah film X-Men terendah dengan pendapatan opening USD 53,1 juta (Rp 756,5 miliar).

Itu merupakan film X-Men pertama yang dirilis Disney setelah perusahaan tersebut mengakuisisi Fox pada Maret lalu. Juga merupakan debut bagi sutradara Simon Kinberg. Dark Phoenix berfokus pada Jean Grey (Turner) yang berevolusi menjadi Dark Phoenix, salah satu mutan paling kuat. Film ke-12 jagat X-Men itu masih menghadirkan beberapa karakter ikoniknya. Di antaranya, Charles Xavier (James McAvoy), Magneto (Michael Fassbender), dan Mystique (Jennifer Lawrence).

Para penonton dan kritikus cenderung menilai negatif film tersebut. Dibuktikan dengan skor B- di CinemaScore dan 22 persen di Rotten Tomatoes. Padahal, film itu merupakan puncak dari 19 tahun perjalanan film X-Men.

Sebagian menyebutkan bahwa film itu seperti menceritakan ulang X-Men: The Last Stand (2006), tetapi dengan versi lebih biasa. Perlu diketahui, sutradara Simon Kinberg adalah penulis skenario X-Men: The Last Stand, X-Men: Days of Future Past (2014), dan X-Men: Apocalypse (2016).

’’Yang kalian harus tahu bahwa film ini adalah pengulangan yang biasa-biasa saja untuk The Last Stand. Sedih melihat bagaimana franchise yang punya kedekatan emosional dengan banyak orang ini berakhir,’’ komentar Dani Di Placido, kontributor senior Forbes. Film itu juga punya banyak drama di balik layar. Ada rumor bahwa film tersebut sebetulnya akan dibuat dalam dua bagian. Bukan hanya itu, re-shot juga dilakukan untuk mengganti ending orisinal film tersebut. Sebab, ending orisinal Dark Phoenix dinilai terlalu mirip dengan Captain Marvel dan Captain America: Civil War.

Meski begitu, Disney punya pembelaan atas jatuhnya Dark Phoenix. ’’Sementara filmnya tidak dibuka dengan cara yang diinginkan. Kami pikir warisan dari serial X-Men itu penting dan lebih penting daripada (pendapatan) pembukaan film itu,’’ kata Cathleen Taff, presiden distribusi teater Disney, sebagaimana dilansir dari USA Today.

Dark Phoenix masih beruntung. Sebab, di box office internasional ia menempati posisi pertama dengan pendapatan USD 107 juta (Rp 1,5 triliun) dari 53 wilayah. ’’Di pasar internasional, tampaknya film itu menang,’’ ujar Paul Degarabedian, senior analis media untuk Comscore, sebagaimana dilansir dari USA Today. Di Indonesia, Dark Phoenix akan tayang pekan ini. (adn/c6/jan)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Puasa Pertama Tanpa Virgion

Minggu, 17 Maret 2024 | 20:29 WIB

Badarawuhi Bakal Melanglang Buana ke Amerika

Sabtu, 16 Maret 2024 | 12:02 WIB
X