Dishub Berharap Penambang Tertib

- Selasa, 11 Juni 2019 | 14:06 WIB

SAMARINDADampak negatif aktivitas pertambangan berimbas ke berbagai hal. Salah satunya, menyumbang peningkatan volume banjir hingga memutus akses jalan. Terutama aktivitas pertambangan di sekitar Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto. Hal itu lantas jadi sorotan Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltim.

Kepala Dishub Kaltim Salman Lumoindong berujar, dalam waktu dekat, pihaknya akan berkoordinasi dengan UPBU APT Pranoto, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim, Pemkot Samarinda, dan pelaku pertambangan yang beraktivitas di sekitar kawasan bandara.

“Bagi kami, prinsipnya jangan sampai saling mengganggu. Kalau memang (pelaku usaha pertambangan) memiliki izin, silakan menambang. Tapi jangan memberikan dampak yang buruk terhadap lingkungan sekitarnya,” tutur dia.

Melalui Dinas ESDM Kaltim, Salman akan meminta setiap pelaku usaha pertambangan memperjelas pengawasan atas analisis masalah dampak lingkungan (amdal) mereka. Terutama yang bersentuhan dengan pelayanan di bandara. Semisal memperketat pengawasan limbah banjir dari aktivitas tambang.

“Intinya, tidak boleh mengganggu pelayanan di bandara. Secara operasional bandara, kegiatan pertambangan memang tidak mengganggu. Tetapi lingkungan bandara yang akan terganggu. Kalau ada banjir sebagai dampak kegiatan pertambangan akan mengganggu pelayanan bandara. Jalan jadi berlumpur. Sehingga estetika bandara menjadi tidak bagus,” imbuhnya.

Akses jalan menuju bandara kerap terdampak limbah banjir dari aktivitas pertambangan. Baik akses jalan poros Samarinda-Bontang maupun akses jalan masuk yang menuju bandara. Kondisi itu kerap dikeluhkan penumpang. Selain mengganggu estetika, limbah itu kerap mengganggu pengendara yang melintas di daerah itu.

“Kalau tiba-tiba banjir dan merembet ke jalan sekitar bandara, masyarakat tidak akan bisa masuk ke bandara. Otomatis pelayanan di bandara akan terganggu. Pesawatnya memang terbang, tapi kalau penumpang terganggu, kan tetap jadi masalah juga,” katanya.

Salman tidak memungkiri, pihaknya dan UPBU APT Pranoto Samarinda tidak berwenang atas berbagai aktivitas tambang di sekitar bandara. Karena itu, dia berharap, Dinas ESDM Kaltim dan Pemkot Samarinda membantu mengawasi dan mengingatkan pelaku usaha pertambangan atas amdal yang mereka miliki.

“Setelah selesai proses arus mudik dan arus balik libur Lebaran, kami segera berkoordinasi dengan semua pihak terkait. Kami akan duduk satu meja membahas persoalan itu. Kami ingin masyarakat yang menuju bandara merasa nyaman, lancar, dan tidak terganggu,” tandasnya. (*/drh/ndy/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X