Cuaca Buruk, Mendarat Terpaksa di Sepinggan

- Senin, 10 Juni 2019 | 20:00 WIB

CUACA ekstrem di Kaltim diprediksi belum berakhir. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat pada peta prediksi bahwa bulan ini sebagai puncak musim hujan. Kondisi itu membuat kemungkinan sejumlah wilayah Benua Etam masih terendam banjir.

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan-Balikpapan Ibnu Sulistyono menjelaskan, hujan yang terjadi disebabkan adanya pola pertemuan massa udara atau konvergensi di wilayah sepanjang Kaltim dan Kaltara. Kondisi didukung suhu permukaan laut yang hangat. Juga, kelembapan tinggi. Sehingga meningkatkan pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut. “Pergerakan dari barat ke timur,” kata Ibnu (9/6).

Hal itu menyebabkan fenomena cuaca berupa hujan intensitas sedang hingga lebat. Sebagian wilayah Bontang yang sempat dilanda banjir hingga 2 meter pada 4 dan 6 Juni lalu seharusnya menjadi wilayah yang lebih dulu berakhir puncak musim hujannya. Yakni, di dasarian I Juni 2019. Namun hingga kemarin, BMKG mencatat kawasan Bontang masih diwarnai hujan. “Seharusnya Bontang awal Juni itu sudah masuk musim kemarau,” bebernya.

Untuk Samarinda yang kemarin masih dilanda hujan dan banjir, BMKG mencatat, ibu kota Kaltim itu bakal menerima curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat sampai pertengahan dasarian II Juni 2019. Artinya, potensi banjir dan genangan masih terus mengancam Kota Tepian dalam beberapa hari ke depan. “Samarinda puncaknya sampai pertengahan Juni ini,” ujarnya.

Kemudian, Balikpapan dan Penajam Paser Utara (PPU). Ibnu menyebut, dua daerah tersebut bakal menjadi yang menerima puncak musim hujan hingga akhir Juni. Karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat di Kaltim untuk waspada terhadap potensi banjir dan genangan hingga puncak musim hujan berakhir. Sesuai data klimatologis, Juni menjadi puncak musim hujan.

“Berdasarkan peta prediksi spasial pada awal dasarian I Juni 2019 terbentuk wilayah konvektif atau basah yang memasuki wilayah Indonesia hingga pertengahan dasarian II Juni 2019,” beber Ibnu.

Dikonfirmasi terpisah, kondisi cuaca buruk di Samarinda mengakibatkan para pengguna jasa transportasi udara mengalami kesulitan. Karena faktor keselamatan, kemarin satu penerbangan terpaksa melakukan diverted flight. Yakni, pesawat Garuda GA580 dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK), Tangerang, menuju Bandara APT Pranoto sekitar pukul 10.00 Wita. “Penumpang tujuan APT Pranoto terpaksa turun di Bandara SAMS Sepinggan, Balikpapan,” ungkap Humas PT Angkasa Pura I Balikpapan Mega Andanina, kemarin.

Pesawat tersebut membawa 111 penumpang. Karena menunggu jadwal pesawat kembali meneruskan penerbangan, akhirnya 18 penumpang memilih untuk melanjutkan perjalanan melalui jalur darat. Yakni dengan ongkos dari Balikpapan menuju Samarinda ditanggung penumpang tersebut. “Sekitar 93 penumpang memutuskan menunggu dan pada pukul 12.08 Wita, pesawat GA580 akhirnya take off ke APT Pranoto,” ujar Mega.

Maskapai penerbangan pun tidak menutup mata adanya banjir ini. Diungkapkan District Manager Lion Air Group Kaltim Achmad Affandi, meski dilanda bencana, pelayanan penumpang dan penerbangan masih lancar. Selain itu, pihaknya menyiapkan opsi reschedule untuk penumpang telat. “Hari ini (kemarin) kami ada 12 penerbangan dan syukur lancar saja. Dari 12 penerbangan itu sudah termasuk Lion Air, Batik Air, dan Wings Air,” ungkapnya.

Dia berharap, kejadian tertundanya penerbangan akibat banjir itu tak melulu terulang. Pemerintah perlu menyiapkan akses ke bandara yang bisa bebas banjir. Sehingga, masyarakat bisa bepergian dengan nyaman. (rdh/*/nyc/rom/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X