Meraup Berkah dari Momen Lebaran

- Senin, 10 Juni 2019 | 12:49 WIB

Menjadi pengusaha sering dikaitkan dengan kehidupan serba ada. Urusan bisnis lancar jaya. Menikmati hasil usaha sambil bersantai ria. Itulah kehidupan pengusaha yang diidam-idamkan. Namun, realita tak selalu indah. Seperti yang dialami Siti Hamsiah, pengusaha parsel. Namun, momen Lebaran adalah salah satu keberkahan bagi usahanya.

 

TANGANNYA tak berhenti bergerak. Siti Hamsiah sibuk merapikan puluhan parsel. Melekatkan kartu ucapan khas Lebaran, kemudian mempercantik bingkisan tersebut dengan pita. Kegiatan itu sudah dia lakoni sejak 2015.

Sembari menghela napas, dia duduk untuk mengistirahatkan pinggang yang letih. Dia mengatakan, jika menjadi pengusaha itu tak selalu indah. Bahkan menurut pengakuannya, rasa lelah ini tidak sebanding ketika dia baru memulai usaha parsel.

“Kalau dulu itu luar biasa lelah, baru merintis dari nol. Mengerjakan semua pesanan parsel hanya berdua dengan suami,” ujar perempuan yang akrab disapa Ichi itu.

Semua ide membuat bisnis parsel bermula ketika dia masih duduk di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Mulawarman. Saat empat tahun lalu, ketika salah satu rekannya meminta tolong mencarikan parsel buah.

“Waktu itu dikasih Rp 800 ribu untuk delapan parsel. Nah, entah kenapa pada waktu itu langsung terbersit di hati buat bikinkan saja. Apalagi pedagang yang jual keranjang rotan itu bertebaran di sekitar rumah,” ucapnya.

Hanya bermodalkan firasat, Ichi mulai menyusun beberapa buah yang sudah dia beli di dalam keranjang rotan. Nyaris lancar tanpa hambatan, perempuan kelahiran 1993 itu menyelesaikan delapan parsel.

Belum genap dua minggu, dirinya dibanjiri beberapa orderan. Baik dari teman satu fakultas hingga fakultas lainnya. Hal itu terjadi karena dirinya mematok harga cukup murah dan nyaris tak memberatkan mahasiswa.

“Saya paham benar bagaimana beratnya mahasiswa yang mempersiapkan diri sidang skripsi. Akhirnya saya cari cara lain, bagaimana bisa menjual parsel dengan kualitas dan penampilan bermutu tapi harga terjangkau,” tambahnya.

Meski harga terjangkau, dia mengaku berusaha sebaik mungkin memberikan yang terbaik. Dari situlah usaha parselnya mulai diseriusi. Setiap Ramadan, dia selalu menerima lebih dari 500 paket parsel.

Bersusah-susah dahulu, bersenang-senang kemudian. Usai mengawali bisnis dengan mengambil untung tidak seberapa banyak. Ichi mendapat pujian dari pelanggan yang puas.

Bahkan, berkat promosi dari mulut ke mulut, Ichi dipercaya oleh brand produk ternama untuk membuatkan parsel yang akan dikirimkan ke cabang-cabang di Kalimantan. “Syukur Alhamdulillah. Mungkin ini hadiah dari prinsip saya yang selalu menomor satukan kepuasan pelanggan. Padahal belum pernah ketemu, tapi sejak 2016 belasan perusahaan besar itu selalu percaya order ke saya,” ungkapnya.

Selalu tepat waktu, itulah rahasia Ichi agar bisa dipercaya oleh setiap kliennya. Dirinya berusaha lebih profesional dan bertanggung jawab pada ketentuan jadwal.  (*/nul*/rdm2)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Puasa Pertama Tanpa Virgion

Minggu, 17 Maret 2024 | 20:29 WIB

Badarawuhi Bakal Melanglang Buana ke Amerika

Sabtu, 16 Maret 2024 | 12:02 WIB
X