Manisnya Warna-warni Macaron

- Senin, 10 Juni 2019 | 12:07 WIB

SIAPA tak kenal macaron? Kudapan manis asal Prancis ini tak pernah kehilangan penggemarnya di Indonesia. Macaron dengan aneka ragam warnanya sangat menarik perhatian. Sekilas, bentuknya seperti biskuit dengan isian di tengahnya. Namun, macaron dikenal sebagai kudapan yang lumayan sulit untuk dibuat.

RENYAH: Macaron dianggap berhasil jika mengeluarkan kaki. Tekstur macaron juga renyah dan lumer. Apalagi ditambah dengan aneka isian krim. Warna-warni macaron cukup ditambahkan dengan pewarna makanan saja.

 

Hal itu diamini oleh Deabella Anthoni, pemilik usaha kue rumahan La Belle Patisserie. Disebutkan oleh perempuan yang akrab disapa Bella itu, satu hal yang membuat khas sebuah macaron terdapat pada bagian “kakinya.” Macaron dianggap berhasil jika bagian kakinya muncul. Namun, sebagian orang gagal membuatnya karena kaki dari macaron tidak muncul.

“Kunci untuk membuat macaron terletak pada penggunaan tepung almon dan putih telur. Tepung almonnya harus yang benar-benar baru karena kalau pakai yang sudah kelamaan disimpan, kualitasnya berubah. Bisa lembap dan kering. Putih telurnya juga harus memakai yang masih segar,” jelas perempuan kelahiran Samarinda itu.

Cara untuk mengetahui putih telur yang segar dapat terlihat dari kekentalannya. Kalau sudah tidak segar, biasanya sangat cair. Putih telur dicampur dengan gula dan diaduk hingga lembut dan mengembang. Setelah itu, campurkan tepung almon.

Saat mencampur bahan, lebih dianjurkan menggunakan cara manual untuk mengetahui apakah sudah pas atau belum. Dikhawatirkan, penggunaan mixer akan membuat adonan over mix dan macaron tidak maksimal. Begitu pula jika under mix, lagi-lagi bagian kaki tidak muncul. Soal warna macaron bergantung pada selera. Cukup atur beberapa adonan untuk warna yang diinginkan. Tambahkan dengan pewarna makanan.

Sebelum dipanggang, adonan macaron harus didiamkan beberapa saat supaya lebih membentuk. Tak hanya bahan, teknik pemanggangan perlu diperhatikan. Temperatur oven harus tepat. Kalau terlalu tinggi, macaron akan pecah dan bagian kakinya tidak keluar. Begitu pula sebaliknya. Oleh sebab itu, menurut Bella setiap orang harus mencoba mencari temperatur tepat. Ditambah lagi tiap oven berbeda. Jadi, memang harus dicoba sampai mendapat temperatur yang benar-benar bisa digunakan.

“Kaki macaron yang enggak mau keluar itu bisa disebabkan karena temperatur kurang tepat atau bisa juga karena kualitas tepung almon kurang baik. Akhirnya, macaron gagal,” lanjut Bella

Soal krim yang menjadi filling macaron bebas dan bergantung selera. Bahan dasar untuk membuat krim itu pasti ada butter dan gula serta menambahkan perasa. Rasanya beragam. Mulai cookies and cream, mango, buttery popcorn, dan masih banyak lagi. Setelah krim selesai diolah, cukup tempelkan dengan macaron yang sudah selesai dipanggang. (*/ysm*/rdm)

 

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Puasa Pertama Tanpa Virgion

Minggu, 17 Maret 2024 | 20:29 WIB

Badarawuhi Bakal Melanglang Buana ke Amerika

Sabtu, 16 Maret 2024 | 12:02 WIB
X