BALIKPAPAN - Jalan poros Balikpapan-Samarinda hingga H+3 Lebaran masih terpantau ramai lancar. Seperti Sabtu (8/6) siang pukul 12.00 Wita. Kendaraan dari Balikpapan ke Samarinda memang terlihat padat, tapi tetap lancar. Arus kendaraan hanya tersendat di sekitar Rumah Makan Tahu Sumedang Km 51 sekitar pukul 14.00 Wita.
Jika tahun sebelumnya, kendaraan menumpuk dan macet di kawasan Jalan Soekarno-Hatta Km 38 Samboja, sekitar SPBU, kini tak ada lagi kemacetan. Begitu pula di Rumah Makan Tahu Sumedang di Km 51 dan Km 54, warung panjang.
Di titik-titik tadi, "langganan" macet, arus kendaraan tersendat antara 10-20 menit karena petugas memberlakukan buka-tutup menjadi satu jalur kemudian memberlakukan dua jalur. Paling banyak dari arah Samarinda menuju Balikpapan.
Sementara arah sebaliknya, tak terlalu ramai. "Kemacetan tahun ini berkurang," sebut Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Pol Ade Yaya Suryana.
Dari pantauan Kaltim Post, kondisi hujan kemarin pukul 15.00 Wita dari Samboja hingga RM Tahu Sumedang, kendaraan ramai dari arah Samarinda menuju Balikpapan didominasi mobil dan sepeda motor. Ada pula mobil bak terbuka, jenis pikap yang mengangkut manusia.
"Biasanya mereka berkunjung ke rumah kerabat dan wisata pantai," tuturnya. Petugas jaga di Pos PJR Km 51 memantau arus kendaraan ramai lancar. "Sampai H+3 Lebaran tidak ada macet, namun tetap ramai lancar," ungkap Kasat PJR Ditlantas Polda Kaltim AKBP Bramanto. Di jalur mudik ini, ada 4 pos pengamanan.
Kemudian di kawasan Km 6 Balikpapan Utara, padat merayap terjadi hingga simpang tiga MT Haryono-Soekarno-Hatta (pasar butun). Petugas lalu lintas dari Polres Balikpapan melakukan pengaturan.
Tersendatnya arus lalu lintas mengingat meningkatnya volume kendaraan ditambah kondisi simpang tiga di Km 5 sekitar Hotel Platinum. Arus kendaraan mendominasi dari arah Samarinda menuju Balikpapan.
Kepadatan di dua titik tersebut jelang petang berkurang. Berkurangnya kemacetan, menurut Direktur Lalu Lintas Polda Kaltim Kombes Pol Eddy Djunaedi pihaknya memberlakukan dua jalur di Km 51.
“Dua jalur, bergantian. Ini mengurangi penumpukan kendaraaan,” sebutnya. Untuk kecelakaan sendiri, hingga kemarin, tidak ada yang dominan. Kecelakaan berada di jalan perkotaan, didominasi sepeda motor dan kecelakaan tunggal.
"Penyebabnya, faktor lelah dan tak tertib lalu lintas, di antaranya melanggar markah dan batas kecepatan," imbuhnya.
Hujan turun beberapa hari terakhir membuat jajarannya ekstra lakukan pengawasan jalan poros. Khususnya di taman hutan raya (Tahura). Sebab, kondisi hujan disertai angin kencang rawan pohon tumbang. (aim/kri)