BALIKPAPAN- Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Eni East Sepinggan Ltd mulai mengerjakan proyek pengembangan lapangan gas bumi Merakes di lepas pantai Kalimantan Timur. Kepala Urusan Operasi SKK Migas Perwakilan Kalimantan Sulawesi (Kalsul), Roy Widhiarta, menyebut peralihan kontrak WK East Sepinggan dari Cost Recovery menjadi Gross Split tidak memengaruhi pengembangan proyek ini.
“Eni telah mampu melaksanakan pemotongan baja pertama hanya dalam kurun waktu empat bulan sejak peralihan, di mana biasanya baru dapat terlaksana dalam kurun waktu satu hingga dua tahun,” ucapnya.
Pemotongan baja secara simbolis telah dilakukan pada awal bulan lalu. Ini merupakan salah satu bukti dimulainya proyek pengembangan Lapangan Merakes. Seremoni ini ditandai pemotongan material pelat besi pertama yang menginisiasi pekerjaan subsea structure dari kontrak engineering, procurement, construction, and installation (EPCI)-2 proyek Merakes, Wilayah Kerja (WK) East Sepinggan.
Ia mengatakan bahwa para pekerja memiliki peran yang sangat besar dalam kesuksesan proyek ini karena turut mendukung stabilnya suplai gas untuk nasional. Dengan akselerasi proyek Merakes melalui pemotongan baja pertama, Ditjen Migas dan SKK Migas bersama-sama menekankan pentingnya aspek keselamatan kerja sebagai sebuah komitmen utama proyek Merakes.
Adapun dengan pengembangan proyek Merakes, diharapkan mulai berproduksi pada kuartal III 2020. Pada Desember lalu, pemerintah menyetujui proposal rencana pengembangan (POD) Lapangan Merakes yang terletak di Cekungan Kutai, lepas pantai Kaltim.
“Proyek ini juga terhubung dengan unit produksi Lapangan Jangkrik yang letaknya sekitar 35 km di Timur Laut. Nantinya, produksi gas dikirim ke kilang gas alam cair (LNG) Bontang dengan menggunakan semua fasilitas lain yang ada di lapangan Jangkrik serta jaringan transportasi Kaltim,” terangnya. Produksi gas Eni Muara Bakau saat ini rata-rata 625 mmscfd. Produksi Eni ia sebutkan lebih fokus kepada gas ketimbang minyak mentah. (aji/ndu/k15)