Safron, Beragam Manfaat dari Rempah Harga Selangit

- Selasa, 4 Juni 2019 | 11:21 WIB

NAMA safron belakangan ini sering diperbincangkan. Merupakan tangkai putik dari bunga safron corcus. Rempah legendaris asal Timur Tengah dengan harga cukup menguras kantong. Safron kualitas terbaik dibanderol mulai belasan hingga puluhan juta rupiah per kilogram. Umumnya dijual dalam bentuk kemasan per gram.

Dosen Fakultas Farmasi Unmul Jaka Fadraersada mengungkapkan, tanaman yang berpotensi menjadi obat dilihat dari empiris masyarakat. Jika sebelumnya pernah dipakai untuk mengobati penyakit tertentu, maka akan dikaji lebih dalam di bidang farmasi. Begitu pula safron.

Meski belum terlalu familier, kehadiran safron sudah muncul sejak awal 2000-an. Jaka menyebut, dari beberapa sumber jurnal penelitian menyatakan jika safron berfungsi meredakan depresi, meningkatkan stamina, mencegah kolesterol bahkan mencegah pertumbuhan dan penyebaran sel kanker.

Beberapa hasil studi penelitian ilmiah pun membuktikan, safron mampu mengurangi keparahan radiasi oksidatif stres dan katekolamin perubahan pada retina dan otak. Hal itu disebabkan oleh senyawa bioaktif pada safron yang terkait dengan sifat antioksidannya. Selain itu, diklaim bisa menurunkan risiko penyakit alzheimer. Mengurangi pembentukan plak beta-amyloid, zat lengket yang terbentuk di batang otak yang sering diketahui sebagai akar dari perkembangan alzheimer.

Penyajian safron cukup simpel, diseduh air hangat. Dosis yang lazimnya dipakai sekitar 3–5 putik dengan takaran air 500–600 mililiter (ml). Setelah itu, diamkan selama 30–60 menit. Warna air akan berubah menjadi kuning keemasan. Safron segera diminum dan dikonsumsi sebanyak 2–3 kali sehari. Untuk yang serbuk, metodenya sama. Safron banyak pula ditemukan dalam bentuk ekstrak hingga kapsul.

Ada tiga kandungan utama dari safron. Senyawa larut air atau disebut crocin. Bentuknya utuh dari putik yang dikeringkan. “Ada pula yang tidak larut dalam air, picrocrocin. Umumnya dikemas dalam bentuk kapsul. Lalu safranal terkait dengan aroma yang dihasilkan,” sebut dosen pengampu mata kuliah farmakoterapi tersebut.

Meski safron alami, tetap saja tidak boleh dikonsumsi berlebihan. Sebagai contoh, guna meredakan depresi idealnya dibutuhkan 30 miligram (mg) safron dalam bentuk ekstrak. Akademisi Fakultas Kesehatan Masyarakat Unmul, Nurul Afiah, menyebut tumbuhan atau tanaman herbal untuk kesembuhan harus sesuai dosis dan takaran.  

Dosen gizi tersebut menuturkan, safron aman dikonsumsi siapa saja dan tidak ada batasan usia. Namun, perlu diperhatikan penggunaannya pada ibu hamil, penderita gangguan bipolar, penderita alergi terhadap zaitun, penderita tekanan darah rendah dan jantung.

“Efek samping yang akan muncul jika berlebihan mengonsumsi safron seperti perubahan nafsu makan, pusing, diare, dan muntah. Khusus penderita jantung, jika safron yang dikonsumsi tidak tepat maka akan memperberat kinerja jantung. Sedangkan ibu hamil, menyebabkan kontraksi dan keguguran. Bagi penderita tekanan darah rendah akan membuat tekanan semakin turun,” jelasnya.

Untuk lebih memastikan apakah aman mengonsumsi safron, baiknya Anda berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Nanti diketahui dosis dan takaran yang sesuai dengan kebutuhan. Sebab, penggunaan safron juga bergantung pada riwayat kesehatan atau kondisi lainnya.

“Sebaiknya, safron dikonsumsi pada kondisi tubuh yang sedang memerlukan suplemen tambahan atau memang sedang dalam keadaan membutuhkan pengobatan. Pilih safron kualitas terbaik. Biasanya berbentuk putik. Hindari yang serbuk karena rawan dipalsukan. Intinya, Anda harus tahu apa yang diperlukan tubuh dan mengenali tubuh sendiri,” pungkasnya. (*/ysm*/rdm2/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X