BUAH satu ini dianggap ampuh dapat membantu menurunkan berat badan. Terkenal karena mengandung banyak serat sehingga mampu mengatasi sembelit. Tak hanya itu, dapat mencegah amenia dan diabetes, menyehatkan jantung, melancarkan peredaran darah, dan banyak manfaat lainnya. Plum kaya akan antioksidan. Plum menjadi salah satu buah dengan indeks glikemik rendah. Jadi, ketika dikonsumsi kadar glukosa tidak langsung meningkat.
“Plum sangat kaya akan mineral, vitamin A, B, dan C. Kalsiumnya juga banyak sehingga digunakan untuk terapi osteoporosis. Untuk penggunaannya ada yang dikeringkan, ada juga yang segar. Biasanya, dalam sehari paling bagus dikonsumsi antara tiga sampai lima buah,” ungkap dosen Akademisi Fakultas Farmasi Unmul, Jaka Fadraersada.
Mengandung serat, plum tidak baik jika dikonsumsi berlebihan. Akibatnya akan menimbulkan perut kembung atau kram perut. Memilih plum dalam keadaan segar atau kering tidak masalah karena kandungan vitamin dan mineralnya tetap sama. Semua kembali pada kemudahan masing-masing dalam mengonsumsi.
“Kelebihannya, plum kering lebih tahan lama dan bisa dikonsumsi kapan saja. Sedangkan yang segar, harus cepat dikonsumsi. Cara penyajiannya beragam. Bisa dibuat menjadi jus atau langsung dimakan,” pungkasnya. Biasanya buah tersebut hanya ditemui di pusat perbelanjaan atau supermarket.
Nurul Afiah, dosen gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Unmul, mengatakan bahwa dalam 100 gram plum menyimpan beragam nilai gizi yang baik. Secara umum, buah ini memang menyehatkan karena mengandung lebih 15 persen mineral dan vitamin. Juga, kaya antioksidan. Sebab itu, sering dimanfaatkan untuk menurunkan berat badan.
Dia menegaskan, keberhasilan buah plum untuk diet bergantung pada tiap orang. Jika hanya mengandalkan plum namun masih mengonsumsi makanan tinggi kalori, maka tidak akan efektif. Tetap dibutuhkan pola makan dan olahraga teratur.
“Antioksidan pada plum sangat baik sebagai penangkal radikal bebas untuk anak-anak hingga dewasa. Jika mengonsumsi buah plum secara berlebihan maka akan muncul efek samping. Contohnya, gangguan saluran kemih dan pencernaan,” beber alumnus Universitas Hasanuddin itu. (*/ysm*/rdm2/k8)
