PUNCAK arus mudik melalui Bandara Sultan Aji Muhammad (SAMS) Sepinggan terpantau ramai. PT Angkasa Pura (AP) I Balikpapan mencatat hingga kemarin (2/6) sudah puluhan ribu penumpang yang datang dan berangkat melalui bandara terbesar di Kaltim itu.
“Kondisi ini membuat dua maskapai mengajukan dua extra flight,” ujar Humas AP I Balikpapan Mega Andanina, Minggu (2/6). Dua maskapai itu adalah Lion Air dan Garuda Indonesia. Dengan tujuan penerbangan ekstra untuk rute Balikpapan-Surabaya, Balikpapan-Jogjakarta, Balikpapan-Semarang, dan Balikpapan-Berau. Dengan total ada 32 penerbangan ekstra untuk periode sejak 29 Mei lalu. “Situasinya juga terpantau aman dan lancar,” sebutnya.
Mengantisipasi sejumlah kemungkinan penerbangan yang tertunda, Mega menyebut, koordinasi dengan sejumlah pihak sudah dilakukan termasuk dari maskapai. Apalagi untuk on time performance (OTP) yang tercatat sejak pembukaan posko pada 29 Mei lalu hingga kemarin masih tergolong aman. “Pada dasarnya, OTP kan didasarkan dari berbagai faktor. Banyak variabelnya termasuk cuaca. Namun untuk sementara kondisinya aman,” tegasnya.
General Manager PT Angkasa Pura I Balikpapan Farid Indra Nugraha menjelaskan, untuk jumlah pemudik tahun ini diprediksi bakal menurun. Jika pada 2018 tercatat ada 3.005 pesawat dengan 362.482 penumpang yang datang dan berangkat menggunakan Bandara SAMS Sepinggan. Maka tahun ini akan turun menjadi 2.655 pesawat dengan 219.310 penumpang. “Untuk pesawat turun sekitar 12 persen. Sementara penumpang turun 39,5 persen,” ujar Farid.
Kondisi itu disebut sebagai dampak beroperasinya Bandara APT Pranoto di Samarinda. Selain itu dengan masih mahalnya harga tiket pesawat, banyak calon pemudik yang memilih menggunakan sarana transportasi laut untuk pulang ke kampung halaman. “Ini tentu menggerus keuntungan kami. Jika sebelumnya kami per tahun mendapat estimasi laba Rp 45 miliar, tahun ini hanya Rp 17 miliar,” ungkap Farid.
Dibandingkan tahun lalu, saat arus mudik, Bandara SAMS Sepinggan setiap hari melayani sekira 20 ribu penumpang. Sedangkan tahun ini diprediksi hanya 7ribu penumpang yang datang dan berangkat. Dari informasi penerbangan, hanya pesawat Lion Air yang menambah rute jelang Lebaran ini.
Sementara dari jalur laut, Sabtu (1/6) dari pantauan media ini ratusan pemudik masih memenuhi Pelabuhan Semayang Balikpapan. Di mana banyak di antara mereka, 980 orang akhirnya bisa pulang kampung secara gratis menggunakan KRI Makassar tujuan Surabaya.
Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Agus Purnomo menyebut, program mudik gratis menggunakan KRI merupakan kerja sama antara pemerintah dengan TNI. Yang hanya terlaksana di dua lokasi. Yakni, di Tanjung Priok, Surabaya, menuju Panjang, Lampung. Juga, Semayang, Balikpapan, menuju Surabaya. “Jadi, Kementerian Perhubungan minta bantuan kepada Panglima TNI dan Kasal (kepala Staf TNI Angkatan Laut) untuk menyediakan kapal mengangkut penumpang,” kata Agus.
Ikut melepas pemudik adalah Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi. Dia menyampaikan terima kasihnya kepada pemerintah pusat dan TNI. Karena dengan adanya KRI yang biasa mengangkut logistik dan peralatan militer seperti tank ini banyak masyarakat khususnya Balikpapan yang tak mendapatkan tiket jelang Idulfitri bisa pulang kampung. “Terima kasih kepada Kementerian Perhubungan dan Panglima TNI. Karena berkat program ini masyarakat di Kaltim dan Kaltara bisa lancar pulang kampung,” ujarnya.
Di dermaga penyeberangan speedboat dan kelotok di Kampung Baru, Balikpapan Barat, juga dipadati penumpang yang ingin mudik ke wilayah selatan Kaltim. Hal itu membawa berkah bagi para motoris. Mereka menyebut, di H-2 sebelum Idulfitri pendapatan mereka bakal meningkat hingga dua kali lipat. “Biasa Rp 500 ribu. Sekarang (2/6) bisa sampai Rp 1 juta. Kondisinya setiap Lebaran seperti ini,” ujar Abdul, motoris kapal kelotok kemarin. (rdh/rom/k8)