Mudik tahun ini, sudah pasti jalur laut kembali menjadi idola. Gede mengaku cukup terkejut dengan penambahan jumlah pemudik. Dari laporan yang masuk ke dirinya, pergerakan penumpang kapal laut meningkat secara signifikan. Jika hari biasa jumlah penumpang hanya 400 per hari, masuk masa mudik menjadi 4–9 ribu penumpang. “Saya surprise sekali. Laporan hari ini (30/5) sudah ada 19 ribu penumpang,” ujar Kepala Biro Perencanaan Kementerian Perhubungan Gede Pasek Suwardika.
Kondisi ini disebut tak lepas dari pengaruh mahalnya tiket pesawat dibandingkan mudik Idulfitri tahun lalu. Karena itu, sejumlah antisipasi dilakukan pihaknya untuk memastikan arus mudik hingga balik tahun ini berjalan lancar tanpa ada insiden berarti. Termasuk memastikan setiap penumpang armada mudik masuk dalam manifes resmi.
“Jangan sampai ada penumpang gelap. Kami sudah perketat mengenai keselamatan penumpang, khususnya di udara. Di laut fokus pengecekan kapal dan instrumen keselamatan seperti life jacket dan sekoci,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) XVII Kaltim-Kaltara Felix Iryantomo memastikan angkutan umum mudik via jalur darat baik antarkota, antarprovinsi dan antarkota dalam provinsi masih dalam kondisi layak. Ramp check sudah dilakukan terhadap kendaraan. Termasuk administrasi perusahaan dan kesehatan pengemudi. “Setiap angkutan seperti bus yang layak kami tempel stiker. Jadi penumpang merasa lebih aman dalam melakukan perjalanan," ucapnya.
Begitu pula di Pelabuhan Feri Penyeberangan Kariangau yang dikelola BPTD XVII Kaltim- Kaltara. Total ada 17 kapal yang melayani rute Balikpapan-Penajam Paser Utara (PPU) yang dinyatakan telah lolos ramp check. Begitu pula dengan dua kapal dengan rute Balikpapan-Mamuju. Dan satu kapal rute Balikpapan-Palu. “Semua dinyatakan layak dan siap melayani secara maksimal terutama pada puncak arus mudik di 1–2 Juni nanti," ujar Felix. (rdh/rom/k16)