TENGGARONG - Menjaga kebugaran atlet saat puasa terus digalakkan Federasi Olahraga Karate-do Indonesia (Forki) Kaltim. Dalam sepekan, mereka hanya melakukan pertemuan sebanyak tiga kali. Itu diungkapkan pelatih kepala Forki Kaltim, Jalu Sharin Meliala kepada Kaltim Post, baru-baru ini.
Dikatakan, walau dalam waktu dekat ada turnamen tingkat daerah untuk menjaring atlet ke Pra-PON. Jalu mengklaim waktu untuk memporsir latihan atlet setelah Lebaran sudah cukup.
"Event terdekat ada sirkuit tahap II pada 28 Juni ini. Rencananya dilaksanakan di Balikpapan," ujar Jalu.
Ya, induk olahraga karate tersebut menggulirkan seleksi ketat dalam menentukan atlet ke Pra-PON. Lewat penyaringan tiga tahap bertajuk turnamen sirkuit yang telah berjalan hingga saat ini.
"Ini bagian dari program Forki Kaltim dalam mengevaluasi hasil PON XIX 2016 di Jawa Barat. Sehingga ini berlangsung lebih lama dan ketat," kata Jalu.
Dia berharap, lewat serangkaian seleksi tersebut muncul atlet daerah yang mampu jadi tumpuan prestasi Forki Kaltim di Pra-PON 2019 dan PON XX 2020 di Papua.
"Program sudah berjalan. Tinggal mengharapkan dukungan langsung dari Pengprov Forki Kaltim, agar bisa semakin maksimal dalam melakukan persiapan," sebutnya.
Ditambahkan, KONI Kaltim telah memberikan jatah TC selama sebulan untuk persiapan ke Pra-PON. Namun bila hanya mengharapkan persiapan maksimal dari sana, Jalu mengklaim, tidak akan optimal.
"Setelah sirkuit tahap III selesai, harusnya atlet langsung TC. Jadi tidak putus persiapan mereka. Karena Pra-PON direncanakan bulan September ini terlaksana," ungkapnya.
Namun, lanjut Jalu, harapan tersebut belum terlalu direspons Pengprov Forki Kaltim. Padahal, diklaim bila terkendala masalah dana, bisa melakukan sharing dengan klub karate di Kaltim. Sehingga bisa terlaksana dengan biaya ringan karena ditanggung bersama.
"Kalau ada tambahan TC, kami yakin di Pra-PON nanti bisa lebih berprestasi," pungkas Jalu. (*/asp/is)
