Produksi Migas PHM Terus Menyusut

- Rabu, 29 Mei 2019 | 13:10 WIB

BALIKPAPAN – Disebut sebagai salah satu lapangan gas terbesar di Tanah Air, Blok Mahakam yang dikelola Pertamina Hulu Mahakam (PHM) pada awal tahun ini justru mencatatkan penurunan kinerja. Sejak masa peralihan pada 2017, produksi migas terus mengalami penyusutan.

Sejak dikelola oleh Holding BUMN Migas, blok-blok yang di antaranya pernah jadi tulang punggung migas Indonesia saat ini mengalami penurunan. Dan yang paling banyak menurun ialah blok Mahakam. Seperti diketahui, Blok Mahakam saat ini dikelola oleh PT Pertamina (Persero) di bawah Pertamina Hulu Mahakam (PHM), setelah sebelumnya dikelola oleh Total E&P Indonesie.

Kepala Urusan Operasi SKK Migas Perwakilan Kalimantan Sulawesi (Kalsul), Roy Widhiarta menyebutkan, produksi migas di Blok Mahakam sejak dipegang PT Pertamina memang menurun. Dulu saat dipegang Total E&P Indonesie, produksi gas di atas 1.000 MMSCFD. Namun secara keseluruhan, sampai dengan kuartal I 2019, produksi minyak dan kondensat PHM sebesar 37,2 MBOPD dan produksi gas sebesar 720 MMSCFD dari target 750 MMSCFD.

Pada 2016, produksi minyak Blok Mahakam mencapai 53.000 BOPD dan gas 1.640 MMSCFD. Kemudian pada 2017, produksi minyak sebesar 52.000 BOPD dan gas 1.360 MMSCFD. Sedangkan, pada 2018, SKK Migas mencatat produksi gas di Blok Mahakam oleh Pertamina Hulu Mahakam (PHM) hanya 851 MMSCFD atau 76,7 persen dari target.

Sebelumnya, produksi gas blok Mahakam sempat mencapai 1.700 MMSCFD pada 2012, dan produksi gas Blok Mahakam pernah mencapai puncaknya pada 2009, yakni sebesar 2.800 MMSCFD ketika masih dipegang oleh Total E&P Indonesie.

Roy menyebutkan, untuk produksi minyak dan kondensat di Blok Mahakam sudah mulai menunjukkan perbaikan, hanya produksi gasnya memang masih terseok-seok. Lapangan yang tua lagi-lagi dinilai menjadi penyebab utama turunnya laju produksi di Blok Mahakam. “Namun bukan hanya lapangan tua, tapi ada saja alasan yang membuat produksi blok andalan ini terus menurun,” jelasnya.

Dari sisi manajemen Pertamina, saat ini ada penyesuaian di internal. PHM berada di bawah Pertamina Hulu Indonesia, dan anaknya sekarang bertambah dua, jadi memang harus berbagi. Terlebih, dua blok peninggalan VICO dan Chevron diambil alih PHI yang nilai keekonomisannya tidak seperti atau jauh di bawah PHM.

 “Pengeboran yang dilakukan PHM tahun sebelumnya juga tidak banyak. Paling tinggi hanya 80 aktivitas. Di tangan Total bisa mencapai 100 hingga 200 aktivitas pengeboran,” sambungnya.

Namun, tahun ini, ia menyebutkan ada komitmen dari PHM untuk meningkatkan produksi migas. Strategi bisnis sudah mereka susun. Komitmen mereka mengejar target produksi gas khususnya bisa mencapai angka 800-900 MMSCFD.

Selain itu, faktor investasi dan masa transisi yang baru dilakukan di 2017 juga dinilai menjadi penyebab. Dan, saat masih di pegang Total, jelang masa peralihan memang produksi di Blok Mahakam itu mereka genjot atau dimaksimalkan. 

PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) menargetkan akan melakukan paling tidak 118 pengeboran sumur di Blok Mahakam untuk tahun ini. Tujuannya untuk meningkatkan produksi di blok tersebut. “Produksi gas Blok Mahakam sekarang hampir dikejar ENI. Posisi ENI saat ini produksi gasnya rata-rata di 2019 625 MMSCFD. Ya kita lihat saja sampai akhir tahun bagaimana PHM dan Pertamina memaksimalkan produksi Blok Mahakam,” tutupnya. (aji/ndu/k18)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X