Gelar Juara Diakui Tak Lepas dari Hobi Nyanyi

- Selasa, 28 Mei 2019 | 14:57 WIB

Ramadan tahun ini, sangat lengkap bagi Syahroni. Ustaz perantauan asal Banten yang sudah satu dekade berdiam di Samarinda itu berhasil menyabet juara satu Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Asia yang dihelat di Bahrain.

DWI RESTU, Samarinda

 

 

PERJALANAN menekuni agama sudah sejak kecil. Setelah lulus dari madrasah ibtidaiyah (MI) di kampung halamannya, Lebak, Banten. Syahroni kecil melanjutkan ke pondok pesantren. Di sana, menimba ilmu agama lebih dalam. Meski lebih dominan dorongan orangtua, untuk menekuni ilmu di pondok pesantren, Syahroni ikhlas menjalani.

Tak pernah berharap ikut di perlombaan, pria kelahiran 3 Juli 1980 itu malah bikin bangga Merah Putih. “Pondok pesantren itu bikin betah,” tuturnya saat ditemui di Masjid Al Husna, Jalan Juanda 8, Samarinda Ulu, Kamis (23/5).

Hal yang membuatnya berkesan adalah ketika berada di pondok. Syahroni selalu mengikuti apa yang diperintahkan gurunya. “Saya ini rajin lho, Mas, dulu pas di pondok,” ujarnya diikuti senyum.

Namun, tetap ada hal yang menurutnya tak bisa dilupakan. Bernyanyi. Menyanyi sudah sering dia suarakan. Syahroni mengakui, mampu menjuarai berkat hobinya dulu. Lagu ber-genre dangdut. Ketika menggembala kambing atau kerbau, lagu dangdut terdengar merdu. Judulnya Duda dan Di Langit Ada Matahari. “Kalau alasannya pilih lagu itu, jangan ya, Mas,” ucapnya diikuti tertawa kecil. Namun, lagunya tetap mengandung kasidah.

Dangdut, baginya penuh cengkok dan lekukan nada yang luar biasa. Tak dimungkiri, hal itu terpengaruh setiap dia mengikuti ajang perlombaan MTQ. “Sudah kebiasaan, Mas,” ujarnya. Bernyanyi membuatnya melatih napas dan lekukan setiap bacaan. Dia juga dikenal badung ketika di pondok. Seperti anak pada umumnya. “Curi buah di pohon orang pernah, kelahi,” bebernya.  

Pada 2009, hatinya memantapkan untuk merantau ke Kota Tepian. Menjadi tenaga pengajar di salah satu pondok pesantren di kawasan Sungai Kunjang. Setahun silam, keinginannya untuk mengikuti lomba MTQ di tingkat kecamatan diikuti. “Pertama lomba itu di Tanah Merah, Samarinda dan juara satu,” tuturnya.

Syahroni semakin mantap mengikuti lomba di tingkat kota. Meski hanya mendapat juara dua, dia tetap yakin hingga MTQ di tingkat provinsi. “Lomba juga tidak ada permintaan dari tempat mengajar, murni karena keinginan saya,” ungkapnya. Namanya mewakili Samarinda hingga tingkat nasional, yang belum lama ini digelar di Medan, Sumatra Barat.

 “Itu hanya juara tiga. Tapi juara satu, dua, tiga, dan harapan satu dapat kesempatan mewakili Indonesia di tingkat internasional,” ungkap Syahroni. “Tidak pernah mengira, tapi itulah rezeki dari Allah SWT,” sambungnya.

Di Bahrain, negara yang menurut ayah satu anak itu terbilang baru melaksanakan lomba MTQ tingkat internasional. Tampak tidak sesuai kategori. “Masih jadi satu semua,” ungkapnya. Tujuh negara yang ikut berlomba. Setiap masing-masing negara, diwakili empat orang.

Tapi untuk di Bahrain, perwakilan dari Indonesia juga ada dari juara-juara tingkat nasional tahun sebelumnya. “Saya juga harus bertanding dengan rekan satu negara. Agak canggung,” sebutnya.

Kompetisi hanya mengenal satu juara. Syahroni tetap fokus mengikuti perlombaan. Dua hari babak penyisihan, namanya pertama kali disebut untuk lolos ke fase final. Dan hanya ada tiga negara yang tampil di final. Yakni Malaysia, Thailand, dan Indonesia.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X