Untuk Menteri, Jokowi Cari Sosok yang Bisa Eksekusi Program

- Senin, 27 Mei 2019 | 11:52 WIB

JAKARTA–Meski hasil pemilihan presiden (pilpres) masih proses gugatan, presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) optimistis bakal melenggang lagi ke istana untuk kedua kalinya. Saat ini, dia mengaku mulai mencari sosok yang kelak akan menjadi pembantunya di jajaran kabinet kerja jilid kedua.

Jokowi mengatakan, dalam mencari sosok menteri, kriteria yang ditetapkan tidak jauh berbeda. Selain kriteria umum seperti berintegritas dan memiliki kapabilitas, seorang menteri harus bisa bekerja melakukan eksekusi terhadap program yang sudah dicanangkan.

Kan kabinet kerja, sudah saya sampaikan bolak-balik. Mampu mengeksekusi dari program-program yang ada,” ujarnya setelah bersilaturahmi dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Kuningan, Jakarta, tadi malam (26/5).

Lebih lanjut, kata dia, menterinya juga harus memiliki kemampuan manajerial yang baik. Baik secara makro atau nasional, maupun perspektif kedaerahan yang baik. “Mampu me-manage dari setiap masalah, problem, persoalan-persoalan yang ada dengan program dan eksekusinya benar,” imbuhnya menjabarkan.

Terkait kesiapannya menyusun kabinet periode kedua, mantan wali kota Solo itu menyebut prosesnya sedang berjalan dan terus dimatangkan. Termasuk dalam mengkaji diberikannya slot menteri kepada generasi muda. “Dimatangkan, dimatangkan. Ya nanti dilihatlah,” tuturnya.

Lantas, apakah perwakilan dari partai akan mendominasi? Jokowi enggan menjabarkan. Menurut dia, terlepas dari utusan partai politik (parpol) dan non-parpol, yang paling penting adalah memiliki kemampuan dan kesesuaian dengan kriteria yang dikantonginya.

Sementara itu, saat berbicara di hadapan ratusan anggota Hipmi, Jokowi sempat menyebut nama Ketua Umum Hipmi Bahlil Lahadalia sebagai sosok yang potensial duduk di kabinet. Selain memiliki kemampuan manajerial, Jokowi menyebut Bahlil memiliki keberanian eksekusi. “Saya lihat-lihat adinda Bahlil cocok jadi menteri. Dari atas sampai bawah cocok jadi menteri,” kata Jokowi disambut antusias.

Saat dikonfirmasi, Bahlil Lahadalia enggan berkomentar terlalu jauh. Menurutnya, urusan pemilihan menteri sepenuhnya hak prerogatif presiden. Termasuk posisi mana yang paling cocok dengan dirinya. “Saya enggak tahu lah apa yang ada dalam benak Bapak (Jokowi). Saya kembalikan pada Bapak saja lah,” ujarnya.

Bahlil mengaku tidak bisa menilai kelayakan dirinya sendiri untuk duduk di kursi kabinet. Dia menyerahkan penilaian tersebut kepada Jokowi. “Saya enggak mau berandai-andai. Itu urusan Pak Presiden. Bukan hak saya,” kata pengusaha asal Papua itu. (far/jpnn/rom/k8)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X