Mandiri, Tak Ingin Bergantung Pada Suami

- Minggu, 26 Mei 2019 | 14:12 WIB

MENURUT Ira Yuliana, dalam sehari sangat gampang menghadirkan ratusan orang di rumah makannya. Bagian tersulit adalah ketika harus membuat pelanggan balik di waktu selanjutnya. Kualitas dan pelayanan harus dipertahankan. Baginya, dekat dengan pelanggan dari hati ke hati adalah hal paling tepat.

“Jika ada tanggapan dari pelanggan yang kurang mengenakkan, aku enggak masalah. Dari mereka itu akhirnya aku bisa memperbaiki. Justru kalau mereka tidak ada kritik, itu yang aku khawatirkan. Sesuatu itu kan lebih baik diomongkan. Banyak kok yang menyampaikan secara langsung keluhannya atau kalau dia merasa puas ke saya. Saya sangat menghargai kritik dan saran mereka,” tutur Ira.

Usaha kuliner yang dia geluti bukan hal baru. Di Samarinda banyak rumah makan dengan konsep serupa. Ira menyampaikan kepada para karyawannya untuk menumbuhkan rasa optimis.

MANDIRI: Berstatus sebagai ibu rumah tangga tak membuat Ira kehabisan akal. Dia tetap ingin menjalani keinginan terbesarnya dalam bisnis. Hal itu turut didukung oleh sang suami dan keluarga. Baginya, perempuan harus mandiri.

Bicara modal, dia berjuang dengan modal seadanya. Dia pun mendapat dukungan penuh dari keluarga dan sang suami, Prayoga Rezky Catur Wibowo. Bahkan, sang suami kerap membantu Ira mengelola bisnis setelah dirinya pulang kerja. Ira fokus ke arah operasional rumah makan, suaminya di finansial.

Meski sebagai pemilik, Ira menempatkan dirinya sebagai leader. Dia pasti tahu dan memahami setiap karakter karyawannya yang kini secara keseluruhan berjumlah 70 orang. “Aku sampaikan ke mereka, aku enggak bisa memberikan atau menjanjikan apapun. Entah itu bonus tinggi atau gaji meningkat. Tapi mereka bisa mengambil ilmu apapun dari aku,” ungkapnya.

 

-

SELALU MEMBIMBING: Ira sangat peduli dengan karyawannya karena salah satu aspek penting dalam berjalannya bisnis. Meski sempat kesulitan, kini Ira sudah mampu memahami tiap karyawannya.


Satu hal yang selalu ditekankan Ira, apapun bisnis yang akan dijalani harus bermula dari keinginan kuat. Penuh antusias dan optimis. Terutama untuk anak-anak muda yang masih ragu, mencoba adalah cara paling jitu. Baginya, usaha akan jalan jika dimulai.

“Untuk usaha ini, aku juga selalu mencari solusi. Kalau stres sebenarnya enggak. Lagi pula kan demi kemajuan bisnis juga. Aku juga selalu bertanya ke orangtua, ke suami, saudara, bahkan ke sesama pebisnis apakah yang aku jalani ini sudah benar? Kalau misalnya masih ada salah, aku akan coba untuk perbaiki,” ujarnya.

Dia tak mau hanya mengharapkan gaji suami. Menurutnya, zaman sudah lebih modern dan berkembang, pemikiran pun harus seperti itu. “Pokoknya harus mandiri dan punya pemikiran maju. Semakin hebat maka akan semakin dihargai,” pungkasnya lalu tersenyum. (*/ysm*/rdm2)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X