Inflasi Kota Tepian Rendah

- Minggu, 26 Mei 2019 | 12:28 WIB

SAMARINDA – Belum lama ini Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menggelar rapat pengendalian. Tujuannya jelas, memantau hasil perkembangan ekonomi dan kenaikan harga sembako dan daging yang menyebabkan inflasi bulan lalu, April.

Namun, hasilnya jauh dari angka inflasi nasional 0,44 persen. Ini disampaikan Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang. Menurutnya, data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi Samarinda 0,07 persen. Angka tersebut masih jauh dari beberapa kota atau kabupaten. “Balikpapan saja mencapai 0,25 persen. Kaltim sendiri 0,15 persen," katanya.

Dia memastikan, nilai inflasi tersebut didapatkan dari pantauan sejumlah pasar maupun beberapa sektor usaha lain. Misalnya kawasan pergudangan dan penyedia sembako di Samarinda. Selain itu, pemkot menyiapkan kebijakan baru agar dapat mengintervensi proses distribusi.

“Misalnya, harga bawang putih. Kalau bisa akan kami turunkan harganya. Jadi, menyediakan bawang putih dengan harga murah kepada masyarakat," sebut politikus Demokrat itu.

Jika berhasil menekan harga, pemkot berencana menerapkan sistem serupa terhadap komoditas lain.  Misalnya sayur-mayur. “Ke depan akan kami perhatikan. Saya sudah berkomunikasi dengan produsen-produsen sayuran dari daerah lain. Salah satunya Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel)," pungkasnya. (*/dq/kri/k16)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB

2024 Konsumsi Minyak Sawit Diprediksi Meningkat

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:21 WIB
X