BALIKPAPAN - Jalur poros Balikpapan-Samarinda (Balsam) mulai menurun di beberapa titik. Selain kondisi jalan bergelombang, kondisi ini juga berpotensi terjadi kecelakaan. Seperti di kawasan jalan menikung dan menyempit di Jalan Soekarno-Hatta Km 23, Balikpapan Utara.
Kondisi tersebut terasa saat pengendara melintas, baik mengendarai roda dua maupun roda empat. Jika tak hati-hati serta kecepatan tinggi bisa potensi kecelakaan. Selain di Km 23, kondisi jalan ambles juga terjadi di Km 60. Di jalur ini kondisinya cukup parah.
Kendaraan yang melintas harus bergantian dengan pengguna jalan lainnya. “Titik ini sudah kami pasang garis, karena menutup setengah bagian jalan,” tuturnya.
Longsor juga tampak di Km 49 sisi kiri arah menuju Samarinda. Kondisi jalan jadi menyempit karena longsor. Akibat longsor, pengendara berusaha menghindari dan mengambil jalur arah berlawanan.
Direktur Lalu Lintas Polda Kaltim Kombes Pol Eddy Djunaedi bersama Kasubdit Kamsel AKBP Parjoko menyebut, saat ini proses perbaikan sedang berjalan. Pihaknya berharap, dapat rampung sebelum H+7 Lebaran.
Atensi lain pihaknya yaitu kecelakaan saat hujan turun. Rawan pohon tumbang khususnya di wilayah Taman Hutan raya (Tahura) Bukit Soeharto. Kemudian di wilayah Km 38 Samboja-Petung. Ada jalanan berlumpur yang sulit dilalui masyarakat.
Tahun lalu, dari lima kota di Kaltim, paling banyak terjadi kecelakaan di Berau, Balikpapan, Samarinda, Kukar, dan Penajam Paser Utara (PPU), dan sejumlah kota lainnya. Namun, rata-rata kecelakaan terjadi di jalan kota.
Upaya yang dilakukan kepolisian untuk mengantisipasi yakni, penempatan pos pengamanan di sepanjang jalur serta adanya tempat istirahat pengendara. Diketahui, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Kaltim mendata, ada sejumlah titik jalan rusak berpotensi kecelakaan. Lokasi tersebut berada di jalan poros dari Balikpapan sampai Kutai Timur (Kutim).
Sedangkan di wilayah lain, kepadatan tidak terlalu meningkat seperti tahun sebelumnya. Selain jalan rusak, Ditlantas juga memetakan titik mana saja yang rawan macet, khususnya di kawasan objek wisata.
Diketahui, lima kota di Kaltim, tahun sebelumnya paling banyak terjadi kecelakaan di Berau, Balikpapan, Samarinda, Kukar, dan Penajam Paser Utara (PPU), dan sejumlah kota lainnya. Rata-rata banyak terjadi di jalan perkotaan.
Sedangkan pada jalur mudik, jumlahnya kecil. Berbagai faktor penyebabnya, di antaranya jalur mudik jalanan semakin lebar. Upaya lain, penempatan pos pengamanan di sepanjang jalur serta adanya tempat istirahat pengendara. Yang menjadi atensi selain kecelakaan, macet di sejumlah titik. (aim/kri)