ATALANTA menjadi kontestan perebutan tiket Champions League paling mengejutkan. Betapa tidak, dengan label sebagai tim medioker, kini dia malah menjadi unggulan dalam mengamankan satu di antara dua tiket ke kompetisi antarklub paling bergengsi di Benua Biru itu. Kini Orobici menduduki peringkat ketiga dengan koleksi 66 poin.
Belum lagi, pada giornata terakhirnya, mereka berhasil menahan imbang sang perengkuh scudetto, Juventus, dengan skor 1-1. Moral mereka untuk mengamankan tiket pun terangkat saat menyongsong partai pemungkas kontra Sassuolo di Citta del Tricolore Stadium, nanti malam (siaran langsung beIN Sport 2, pukul 02.30 Wita).
Banyak cara Atalanta untuk mengakhiri kompetisi dengan tiket Champions League di genggaman. Selain kemenangan, hasil imbang dan kalah pun tetap bisa mengantarkan mereka mewujudkan impian tersebut. Tentu saja, dengan sejumlah syarat.
Bila Atalanta hanya bisa bermain imbang kontra Sassuolo, Inter maupun AC Milan harus tidak menang atas lawannya. Bila kalah, mereka bisa mempertahankan posisi di peringkat keempat dengan syarat AC Milan dan AS Roma kalah.
“Kepercayaan diri kami saat ini sedang sangat tinggi. Semoga kami bisa mengakhiri musim ini sesuai harapan seluruh elemen di tim,” jelas allenatore Atalanta Gian Piero Gasperini.
Bisa bermain di Champions League akan menjadi sejarah baru La Dea. Sebab, pencapaian terbaik mereka mentas di turnamen Benua Biru hanya di Europa League, turnamen kelas dua. Karena itu, tegas dia, kini para pemainnya sedang dalam motivasi tinggi untuk bisa menaklukkan Sassuolo.
Hanya, Gasperini enggan pemainnya terlalu bersemangat. “Para pemain belum boleh berpikir bahwa kami sudah mendapatkan tiket itu. Semoga semua pendukung kami bisa kembali hadir untuk penampilan kami di laga terakhir. Ya, meski berstatus tuan rumah, Citta del Tricolore Stadium sejatinya adalah markas Sassuolo. Itu karena Atalanta meminjam sementara markas tersebut. (ndy2/k16)
