Mahalnya Sebuah Kejujuran

- Jumat, 24 Mei 2019 | 10:54 WIB

Ismail MPdI, Guru Fiqih MAN IC

 SALAH satu indikator ketakwaan adalah kebenaran dan kejujuran atau shiddiq, yakni adanya keselarasan antara ucapan dengan yang ada di hati serta keserasian antara perkataan dan perbuatan. Shiddiq adalah hal yang paling mahal dalam Islam. Terlebih di tahun politik saat ini, tidak sedikit manusia justru memiliki karakter tidak selaras antara hati dan ucapan serta tidak serasi antara perkataan dan perbuatan.

Padahal Allah SWT amat benci kepada orang yang memiliki karakter hipokrit atau munafik seperti ini. Sebagaimana Firman-Nya, “Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar kebencian di sisi Allah, bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu perbuat” (QS As-Shaaf:2-3).

Itulah sebabnya Islam memberikan prioritas terhadap kejujuran. Bahkan kejujuran dijadikan sebagai salah satu kunci untuk meraih kebahagiaan di akhirat nanti. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya kejujuran itu akan membawa kebaikan, dan kebaikan akan mengantarkan orang ke dalam surga. Tidaklah seseorang selalu berkata dan berusaha untuk selalu jujur, sehingga Allah mencatatnya sebagai orang yang jujur. Sebaliknya, kedustaan itu akan membawa kedurhakaan, dan kedurhakaan itu akan menjerumuskan orang ke neraka. Dan tidaklah seseorang selalu berdusta dan berusaha menutupi kedustaannya dengan kedustaan yang lain, kecuali Allah akan mencatatnya sebagai seorang pendusta”(H.R. Bukhari Muslim).

Namun sayang, ketidakjujuran tampaknya sudah mewabah pada hampir semua aspek kehidupan. Di mana-mana kita menyaksikan orang berbohong. Di gedung parlemen, pengadilan, pasar, kantor, kampus, sekolah dan lain-lain, ada saja orang yang berani berdusta untuk menutupi perilaku buruknya.

Suatu hari, ada seorang kafir yang hendak masuk Islam. Dia sangat sulit meninggalkan beberapa akhlak buruk yang sudah dilakukannya sejak masa kejahiliyahannya. Bagaimana nasihat nabi? Ternyata Nabi SAW hanya berkata singkat padanya, ”Jangan berbohong!” Kalimat singkat tapi mengandung nilai edukasi yang tinggi, yaitu penting dan mahalnya sebuah kejujuran.

Kejujuran adalah syarat mutlak untuk meraih kebahagiaan. Secara psikologis orang yang jujur hatinya akan selalu tenteram, damai, dan bahagia. Tak ada rasa waswas dan takut. Sebaliknya, orang yang gemar berdusta, hidupnya tidak tenang dan konflik batin. Jiwanya senantiasa dihantui oleh rasa khawatir, takut kebohongannya akan terbongkar.

Lalu, bagaimana memulai pola hidup yang berlandaskan kejujuran? Dimulai dari diri sendiri. Jangan sampai hati membenarkan tapi lisan dan badan mengingkari. Jangan sampai kehendak nurani bertentangan dengan jasmani. Mintalah selalu fatwa kepada hati nurani. Karena nurani senantiasa menggetarkan suara kebenaran.

Rasulullah berwasiat, ”Mintalah fatwa kepada hatimu”. Lalu tautkan raga dengan jiwa. Selaraskan dan serasikan terus antara lisan dan hati, perkataan dan perbuatan serta antara raga dan jiwa. Ketika lisan dan hati selaras, kata dan laku serasi, serta raga menuruti jiwa dan panggilan nurani, saat itulah diri kita tak akan pernah bertindak menentang kebenaran hakiki. Wallahu a’lam bi al-shawaab. (pms/jib/kri/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X