Error Berjamaah agar Hoax Tak Mudah Menyebar

- Kamis, 23 Mei 2019 | 14:25 WIB

MEDIA sosial, khususnya Facebook, WhatsApp (WA), dan Instagram (IG), layanannya mengalami penurunan. Hal itu lantaran terkait aksi nasional yang terpusat di Jakarta, kemarin (22/5).

Banyak pengguna mengeluhkan masalah yang mulai dirasakan sejak Rabu siang itu. Pengguna Whatsapp, kebanyakan mengeluh tidak bisa mengirim atau mengunduh gambar. Bahkan, ada pula yang tak bisa mengakses aplikasi berbasis jaringan internet itu.

Namun, keluhan yang paling dirasakan adalah tak bisa masuknya WhatsApp melalui web. Tertulis situs tak bisa dihubungi. Sementara pengguna Instagram, keluhan paling banyak adalah tak bisa memuat ulang linimasa.

Dari pantauan Kaltim Post, Pengguna Instagram dan WhatsApp pun banyak yang ramai membicarakan di aplikasi medsos lainnya, yakni Twitter. Muncul pula tagar #instagramdown dan #whatsappdown. Bahkan, di medsos berlambang burung biru itu, perbincangan server down sampai 77 ribu cuitan. Dari penelusuran, untuk kawasan ibu kota Kaltim, server tiga media sosial tersebut mengalami masalah sejak siang.

Tak hanya layanan WhatsApp dan Instagram, pengguna Facebook juga sempat mengalami bermasalah. Itu bukan pertama kali WhatsApp, Facebook, dan Instagram down secara bersamaan. Error berjamaah juga sempat terjadi sekitar April lalu.

Namun, berbagai alternatif jadi pembahasan netizen. Beralih ke Telegram. Saran lain, mengunduh aplikasi virtual private network (VPN). Di beberapa linimasa pemilik akun Instagram, tagar #SuperVPN juga muncul. Dibahas di Twitter, netizen yang membahas perihal VPN mencapai 41,7 ribu.

SENGAJA DILAKUKAN

Pemerintah mengambil langkah pembatasan sementara untuk mengakses media sosial tertentu. Langkah itu dilakukan untuk mencegah provokasi hingga penyebaran berita bohong (hoax) di masyarakat. Penjelasan itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto di Kantor Kemenko Polhukam, kemarin siang.

"Akan diadakan pembatasan akses dan fitur tertentu. Untuk tidak diaktifkan demi menjaga konten negatif terus menyebar dan menimbulkan stigma buruk," ungkap Wiranto.

Didampingi Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Menkominfo Rudiantara, serta beberapa menteri lainnya, fakta-fakta ditemukan kepolisian. Setelah kericuhan, beredar berbagai informasi hoax di media sosial yang meresahkan masyarakat.

“Banyak yang menyalahkan aparat keamanan atas jatuhnya korban,” sambung mantan Panglima TNI 1998-1999 tersebut.

Pemerintah melihat, berdasarkan rangkaian peristiwa hingga kerusuhan pecah, terlihat ada upaya membuat kekacauan nasional. Hal itu terlihat dari pernyataan tokoh-tokoh yang kemudian menyalahkan aparat keamanan atas jatuhnya korban jiwa.

Analisisnya, ada upaya membangun kebencian hingga anti kepada pemerintahan. Padahal, ada aksi brutal yang dilakukan kelompok lain selain pendemo. Mereka menyerang petugas, merusak asrama Polri di Petamburan, Jakarta Pusat, turut membakar sejumlah kendaraan, dan aksi brutal lain.

Pemerintah melakukan pembatasan pada media sosial setelah maraknya berita negatif tentang aksi 22 Mei 2019. Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, pembatasan itu bersifat sementara dan bertahap.

"Pembatasan terhadap fitur-fitur media sosial, tidak semuanya," kata Rudiantara. Diungkapkan saat jumpa pers ke awak media, banyak netizen menyebarkan foto dan video melalui WhatsApp. Sehingga, pihaknya memperlambat khusus unggahan video dan foto. “Kita semua akan mengalami perlambatan jika upload video dan foto," jelasnya.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X