Dapat Rumah, Pekerjaan, Kompensasi Miliaran

- Kamis, 23 Mei 2019 | 11:24 WIB

Kerusuhan di Gujarat, India, 2002 lalu telah merenggut kehormatan dan nyawa hampir seluruh keluarga Bilkis Bano. Setelah belasan tahun, dia baru mendapat keadilan.

 

TAK ada senyum bahagia di wajah Bilkis Bano saat beberapa media datang ke rumahnya. Bano menjadi sorotan khalayak. Mahkamah Agung (MA) India baru-baru ini memutuskan bahwa dia berhak mendapat kompensasi USD 71 ribu (Rp 1, 031 miliar), pekerjaan di pemerintahan, dan sebuah rumah yang lokasinya sesuai dengan keinginan Bano.

Yang membayar semuanya adalah pemerintah Gujarat, India. Itu adalah kompensasi terbesar yang pernah diberikan kepada korban kerusuhan maupun pemerkosaan.

’’Saya senang dengan keputusan tersebut. Ada banyak teman, aktivis perempuan, dan petugas yang membantu saya mendapatkan keadilan,’’ tegas perempuan 36 tahun itu seperti dikutip Al Jazeera.

Bano memang patut senang. Setelah 17 tahun berjuang, dia akhirnya mendapat keadilan.

Bano adalah korban pemeriksaan masal saat terjadi kerusuhan di Gujarat 2002 lalu. Sebanyak 13 anggota keluarganya dibantai saat itu. Termasuk putrinya yang masih berusia 3 tahun. Karena itu, meski keadilan berada di pihaknya, dia tak bisa benar-benar bersukacita. Sebab, orang-orang yang dicintainya tak akan pernah kembali ke pelukannya.

Kepada media, Bano menceritakan pengalamannya saat kerusuhan antaragama di Gujarat terjadi pada 2002. Kala itu dia masih berusia 19 tahun dan hamil 5 bulan.

Semua bermula saat kereta yang berisi 60 umat Hindu terbakar. Mereka marah dan menuduh umat muslim sebagai pelakunya. Pembantaian berkobar dengan cepat.

Bano dan keluarganya adalah muslim yang tinggal di tengah-tengah komunitas Hindu. Mereka meninggalkan rumah di Desa Randhikpur, Gujarat, saat situasi memanas. Umat Hindu mencari rumah-rumah dan properti warga muslim di tiap-tiap desa dan membakarnya. Bano dan keluarganya mengungsi di rumah sepupunya, Shamim, yang terletak di desa lain.

Shamim baru saja melahirkan. Dua hari kemudian, mereka membawa bayi itu pulang ke rumah. Nahas, di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan segerombolan umat Hindu yang berang. Umat Hindu itu membawa pedang dan sabit. Keluarga Bano diserang. Hampir semua yang ada saat itu dibunuh. Termasuk putri Bano yang masih berusia 3 tahun dan bayi Shamim yang berusia 2 hari.

Bano yang tengah hamil tua diperkosa ramai-ramai. Dia selamat karena pura-pura mati sebelum akhirnya pingsan. Kerusuhan di Gujarat itu mengakibatkan setidaknya 2 ribu orang kehilangan nyawa. Mayoritas adalah muslim.

’’Mereka membunuh keluarga saya, putri saya. Mereka bahkan tak mengizinkan kami membersihkan jenazahnya dan menguburkannya. Bagaimana saya bisa melupakan hal itu,’’ tegasnya.

Begitu situasi mulai tenang, Bano melapor kepada polisi. Sayang, laporannya tak digubris. Dia dan suaminya akhirnya melapor ke Komisi HAM. Lembaga tersebutlah yang membuat petisi ke MA agar kasus Bano dimejahijaukan.

Pada 2017, 11 tersangka pemerkosa Bano akhirnya dinyatakan bersalah dan dihukum penjara seumur hidup. Sebagian besar para pelaku itu adalah tetangga Bano sejak kecil.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X