Bisnis Online Terhambat Jaringan

- Kamis, 23 Mei 2019 | 10:49 WIB

SANGATTA–Bisnis berbasis dalam jaringan (daring/online) yang kian menjamur di Tanah Air, rupanya belum efektif di beberapa wilayah. Di antaranya pelosok Kutim. Salah satu aral yakni soal ketersediaan jaringan yang memadai.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Camat Muara Bengkal Norhadi kepada Kaltim Post kemarin (22/5). Di perkampungan Kutim, terutama kawasan pinggiran Kutim, meliputi Kecamatan Muara Bengkal, Long Mesangat, dan sekitarnya, adalah kawasan yang jauh dari pusat kota.

Hal itu jadi alasan kenapa warga Kutim di pelosok sulit berdagang online. Padahal, menurut Norhadi, saat ini banyak warga yang berdagang dengan cara memasarkan produk di jagat maya. "Masyarakat mengeluh sampai ke kantor kecamatan. Sudah lama payah sinyal internet di kawasan kami," ujar Norhadi melalui pesan singkat, kemarin.

Apalagi, lanjut dia, saat ini sedang momen Ramadan, masyarakat sedang aktif berdagang memasarkan produk makanan dan minuman melalui jejaring internet. Tak hanya kue, bisnis pakaian juga banyak, namun terhambat pula bisnis itu bila internet sering mandek.

Senada, staf Kecamatan Bengalon  juga mengeluhkan hal yang sama. Jaringan internet tak mulus. Padahal, di Bengalon masyarakat sudah semakin berkembang. "Saat ini di Bengalon sudah berkembang, banyak dagangan yang ditawarkan. Sayang, barang tak bisa terjual lekas melalui penasaran via internet kalau jaringan susah di Bengalon," ungkap perempuan yang tak ingin namanya disebutkan itu.

"Jaringan sudah sulit dalam dua pekan terakhir ini di Bengalon. Padahal di sini (Bengalon) kegiatan ekonomi rakyat semakin meningkat, sehingga otomatis pengguna telekomunikasi juga meningkat," ujar dia.

Dia mengulas, sebenarnya melalui jejaring internet, perkembangan di Bengalon bisa jadi peluang meningkatkan jaringan.

Diketahui, saat ini salah satu kecamatan di Kutim masih ada yang masuk kawasan blankspot, alias tanpa jaringan internet. Yakni di Kecamatan Busang, Sandaran dan Batu Ampar.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Persandian, dan Statistik (Diskominfoperstik) Suprihanto mengakui, saat ini pihaknya berupaya berikan kemudahan komunikasi era digital. Terutama yang masuk kawasan blankspot telekomunikasi, seperti Kecamatan Sandaran, Busang dan Batu Ampar.

Untuk itu, pada 2019 pemkab melalui Diskominfoperstik kembali mengusulkan beberapa pembangunan menara telekomunikasi. Baik ke pemerintah pusat maupun pihak penyedia layanan telekomunikasi. “Terlebih, pada 2019 jaringan 4G-LTE di Kaltim hampir masuk di seluruh kabupaten/kota, termasuk Kutim,” kata Suprihanto. (mon/ndy/k16)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB

Desa Wisata Pela Semakin Dikenal

Selasa, 16 April 2024 | 11:50 WIB

Pekerjaan Rumah Gubernur Kaltim

Selasa, 16 April 2024 | 09:51 WIB

Usulkan Budi Daya Madu Kelulut dan Tata Boga

Selasa, 16 April 2024 | 09:02 WIB

Di Balikpapan, Kunjungan ke Mal Naik 23 Persen

Senin, 15 April 2024 | 17:45 WIB

Libur Lebaran, Okupansi Hotel di Kaltim Meningkat

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB

Supaya Aman, Membeli Properti pun Ada Caranya

Senin, 15 April 2024 | 10:30 WIB
X