Auf Wiedersehen Niki!

- Rabu, 22 Mei 2019 | 11:37 WIB

ZURICH - Tiga gelar juara dunia, bangkit setelah mengalami kecelakaan hebat dan menjadi juara setelah memutuskan pensiun. Itu adalah sederet fakta kehebatan sosok Andreas Nikolaus Lauda, atau yang karib disapa Niki Lauda. Legenda 70 tahun itu meninggal dunia dengan tenang, saat tertidur di University Hospital Zurich, Swiss (20/5).

Sebelumnya, Niki menjalani perawatan setelah kesehatannya menurun. Khususnya terkait kondisi ginjalnya setelah menjalani transplantasi pada 1997 dan 2005 silam. Selain itu, delapan bulan yang lalu, Niki baru saja menjalani tranplantasi paru-paru. Situasi tersebut juga ditengarai menjadi penyebab menurunnya kesehatannya.

Dalam sebuah pernyataan, keluarga Niki Lauda membenarkan meninggalnya sang legenda. "Sebagai teladan, dan tolok ukur bagi kmai semua, dia adalah suami, ayah dan kakek yang penuh kasih sayang dan perhatian," tulis pernyataan tersebut sebagaimana dikutip Express.

Sosok Niki memang menjadi panutan banyak pembalap di arena Formula 1. Kepergiannya praktis menyelimuti duka bagi para fans juga kerabat dekat mantan pembalap Ferrari dan McLaren tersebut.

Contoh paling nyata terlihat ketika Niki mengalami kecelakaan saat GP Jerman Agustus 1976 di sirkuit Nurburgring. Sejumlah anggota tubuhnya terbakar. Khususnya di area kepala bagian kiri. Alis dan bulu matanya juga terbakar. Saat itu, dia memutuskan absen dalam dua GP berikutnya.

Karena masih berpotensi menjadi juara, dengan kondisi masih belum pulih Niki kembali membalap di GP Italia sebulan setelah menjalani perawatan. Meskipun pada akhirnya gagal mempertahankan gelar juara dunia, Niki tetap dikenang sebagai sosok pembalap yang gigih dan pantang menyerah.

Mantan timnya, Ferrari, turut mengunggah kabar duka di akun media sosialnya. Mereka memperlihatkan kesedihan atas kepergian sosok pembalap yang pernah memberikan dua gelar juara dunia buat Ferrari, pada 1975 dan 1977.

 “Dia akan selalu ada di hati dan para fans kami. Kami turut berbela sungkawa kepada keluarga dan kerabat yang ditinggalkan, ciao Niki,” tulis Ferrari dalam akun Instragram.

Niki juga turut berperan dalam pencapaian Mercedes dalam sembilan musim. Dia juga berkontribusi dalam meyakinkan Lewis Hamilton sebelum bergabung tim Silver Arrows.

Niki sebelumnya didapuk sebagai Non-executive Chairman Mercedes sejak 2012 silam. Toto Wolff, team principal Mercedes menyebut sosok Niki tidak akan pernah tergantikan. "Tim Mercedes juga kehilangan penunjuk arah," ucap Wolff sebagaimana dikutip AFP.

Energi positif seketika menyebar ketika seorang Niki memberikan motivasi buat pembalap dan crew Mercedes dalam berbagai kesempatan. "Niki, kamu tidak akan tergantikan, tidak akan pernah ada yang seperti kamu," terangnya. (nap)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Nur Anisa Hasrat Berikan yang Terbaik

Senin, 22 April 2024 | 13:45 WIB

Layar Kaltim Pantang Terlena

Senin, 22 April 2024 | 12:45 WIB

Menang di Shanghai, Ini Kata Max Verstappen

Senin, 22 April 2024 | 10:10 WIB

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB
X