Apa Tugas Terberat Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf..??

- Rabu, 22 Mei 2019 | 11:35 WIB

JAKARTA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin sebagai pemenang pilpres. Kendati keputusan tersebut digugat kubu Prabowo-Sandi, rencana pembangunan tetap harus dijalankan. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menegaskan, tugas berat untuk Jokowi-Ma'ruf berada di sektor ekonomi. Terutama terkait dengan perang dagang antara Amerika dan Tiongkok.

JK mengatakan, Jokowi-Ma'ruf dan kabinet baru akan menghadapi tantangan besar di bidang ekonomi. ”Ekonomi itu masalah pokok,” katanya. Sebab, persoalan ekonomi menjadi bagian dari harapan masyarakat yang harus direspons. Selain itu, sektor ekonomi berhubungan dengan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.

JK menjelaskan, perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok harus disikapi serius. Sebab, perang dagang tersebut menimbulkan tantangan-tantangan baru sekaligus menciptakan peluang ekonomi. Dia menekankan, tantangan itu harus dihadapi dengan mendongkrak pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Kemudian, menarik investasi sebanyak-banyaknya, menggenjot ekspor, dan menekan inflasi serendah-rendahnya. ”Ini pekerjaan berat. Bukan mudah. Tetapi, semua negara mengalaminya,” tutur dia.

Sementara itu, kemarin siang Jokowi-Ma’ruf menyampaikan pidato kemenangan di Kampung Deret, Johar Baru, Jakarta. Kampung tersebut merupakan kawasan kumuh yang masuk program penataan Jokowi saat menjabat gubernur DKI Jakarta. Dalam pidato Jokowi mengatakan, pelaksanaan pemilu yang damai menunjukkan bahwa bangsa Indonesia sudah dewasa dalam berpolitik dan bernegara. ”Kita telah dewasa dalam menjaga perdamaian, dewasa dalam mengelola perbedaan-perbedaan, dan dewasa menjaga dan memperkukuh persatuan,” ujar dia.

Jokowi menambahkan, selesainya tahapan rekapitulasi pemilu serentak dengan situasi yang relatif kondusif harus disyukuri. Dia juga berterima kasih atas kepercayaan masyarakat. Dia berkomitmen mengemban kepercayaan dan amanah rakyat dengan menuangkannya pada program-program pembangunan yang adil dan merata. Jokowi juga menegaskan bahwa dirinya bukan hanya pemimpin bagi masyarakat yang mendukungnya, melainkan seluruh lapisan masyarakat.

”Kami adalah pemimpin dan pengayom 100 persen rakyat Indonesia. Kami akan berjuang keras demi terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, bagi 100 persen rakyat Indonesia,” terangnya. Jokowi mengajak masyarakat untuk meninggalkan perbedaan dan bersatu membangun bangsa demi kesejahteraan generasi mendatang.

Disinggung soal hubungannya dengan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, Jokowi berjanji melakukan komunikasi lebih lanjut. Hal itu dia inginkan sejak coblosan 17 April lalu. Hanya, kesempatan tersebut belum tiba hingga kemarin. ”Mungkin belum ketemu waktunya. Tapi, yang jelas, kita ingin terus bersahabat, bersilaturahmi dengan Pak Prabowo, Pak Sandiaga Uno, dan seluruh pendukung,” lanjut dia.

Sementara itu, para ketua umum partai politik pengusung Jokowi-Ma'ruf secara bergiliran berkunjung ke Istana Merdeka, Jakarta, sejak sore hingga tadi malam. Masing-masing diterima secara khusus oleh Jokowi.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri datang untuk menyampaikan selamat atas kemenangan paslon 01. Mega menambahkan, belum ada pesan khusus yang disampaikan kepada Jokowi. ”Belum dong, kan itu tunggu Oktober (setelah pelantikan, Red),” ujarnya.

Terkait dengan komposisi kabinet mendatang, Mega mengatakan masih dikaji. Termasuk mengkaji usulan Buya Syafii Maarif soal kabinet zaken yang diisi kalangan profesional.

Namun, menurut Mega, semua bergantung pada pilihan Jokowi sebagai presiden. ”Saya selalu mengatakan, semuanya itu hak prerogatif presiden,” ucap dia. Soal peluang bergabungnya PAN dan Demokrat dalam koalisi pemerintah, Mega mengatakan perlu pembicaraan lebih lanjut dengan partai koalisi.

Berbeda dengan Mega, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar secara terbuka menyatakan telah menyerahkan usulan menteri yang berasal dari kadernya. Pria yang akrab disapa Cak Imin itu sudah memberikan 20 pilihan nama kepada presiden. ”Saya punya stok ini, ini, ini. Dari ujung ke ujung saya sebut 15, 10, 4, 5, monggo ambil dari sono apa dari sini,” ujarnya.

Cak Imin menyerahkan keputusan kepada Jokowi soal berapa nama yang akan diambil. Meski demikian, dia berharap jumlahnya bisa meningkat dari empat nama yang dimiliki saat ini. ”Kalau doa 10, doa. Namanya juga doa. Tapi, semua terserah beliau,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto enggan berkomentar soal komposisi kabinet. Dia menyebut persoalan itu masih dibahas. ”Teknis masih akan dibahas nanti,” kata dia.

 

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X