BALIKPAPAN¬ – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Balikpapan telah mengumpulkan dana Rp 1,405 miliar. Uang tersebut berasal dari zakat yang terkumpul selama Januari hingga April 2019. Adapun dana infak relatif kecil. Hanya mencapai Rp 43 juta. Dari dana tersebut, zakar sebesar Rp 864 juta dan infak senilai Rp 36 juta telah disalurkan. Adapun target zakat yang dicanangkan Baznas Balikpapan pada tahun ini sebanyak Rp 5,2 miliar.
“Kalau tahun 2018, zakat-infak yang terkumpul mencapai Rp 4,8 miliar, alhamdulillah semua sudah kita salurkan ke masyarakat yang membutuhkan,” ucap Kepala Baznas Balikpapan Sarjono.
Di luar Ramadan, secara rutin dana zakat dan infak yang terkumpul Rp 350 juta. Sementara selama bulan suci dana yang terkumpul mencapai dua kali lipat. Berkaca dari tahun-tahun sebelumnya, selama Ramadan dana terkumpul bisa mencapai Rp 500-600 juta.
Selain disalurkan untuk kaum tidak mampu, dana tersebut juga digunakan dalam berbagai program Baznas. Seperti program pendidikan, kesehatan, ekonomi, kemanusiaan, dan dakwah.
“Dana didistribusikan ke seluruh Balikpapan. Penerima paling banyak di Balikpapan Barat dan Balikpapan Utara, dikarenakan banyak kepala keluarga yang mengalami PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) dan banyak memiliki pekerjaan tidak tetap,” ungkapnya.
Ia menyebut, hingga malam takbiran nanti, Baznas Balikpapan tetap melayani masyarakat yang ingin membayar zakat fitrah. Namun penyaluran/distribusi mulai dilakukan empat atau tiga hari sebelum Lebaran. Bekerja sama dengan pihak RT dan kelurahan, seluruh data kaum duafa telah dipegang panitia. Adapun unit pengumpul zakat (UPZ) yang ada di Balikpapan berjumlah 86 unit, terdiri dari masjid hingga sekolah.
“Paling banyak berzakat dengan uang dibandingkan beras. Zakat sendiri mulai dari kaum tidak mampu, para penyapu jalanan, dan mereka yang benar-benar berpenghasilan rendah/telantar sudah di data masing-masing RT, data itulah yang kami gunakan untuk para penerima zakat,” tuturnya. (lil/riz/k18)