Jokowi Deklarasi, Prabowo Maju Ke MK

- Rabu, 22 Mei 2019 | 11:19 WIB

JAKARTA – Penetapan hasil rekapitulasi pemilu 2019 oleh KPU dini hari kemarin (21/5) mendapat reaksi berbeda dari kedua paslon presiden dan wakil presiden. Masing-masing paslon menggelar pidato publik untuk menyikapi hasil pemilu. Yang telah menunjukkan bahwa paslon 01 Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin unggul atas paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno.

Kemarin siang, Jokowi dan Ma’ruf menggelar pidato kemenangan di Kampung Deret, Johor Baru, Jakarta. Kampung tersebut merupakan kawasan kumuh yang mendapat program penataan Jokowi saat menjabat Gubernur DKI Jakarta.

Dalam pidatonya, Jokowi mengatakan pelaksanaan Pemilu yang damai menunjukkan bangsa Indonesia sudah dewasa dalam berpolitik dan bernegara. "Kita telah dewasa dalam menjaga perdamaian, dewasa dalam mengelola perbedaan-perbedaan, dan dewasa dalam menjaga dan memperkokoh persatuan," ujarnya.

Jokowi menambahkan, telah selesainya tahapan rekapitulasi pemilu serentak dengan situasi yang relatif kondusif harus disyukuri. Terhadap hasil pemilu, Jokowi menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan masyarakat. Dia berkomitmen untuk mengemban kepercayaan dan amanah rakyat dengan menuangkan pada program-program pembangunan yang adil dan merata.

Pada kesempatan tersebut, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menegaskan dirinya bukan hanya pemimpin bagi masyarakat yang mendukungnya, melainkan untuk seluruh lapisan masyarakat. Ke depannya, siapapun dan dari kelompok manapun akan menjadi bagian dari program pembangunan nasional.

"Kami adalah pemimpin dan pengayom dari 100 persen rakyat Indonesia. Kami akan berjuang keras demi terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, bagi 100 persen rakyat Indonesia," terangnya. Untuk itu, Jokowi mengajak semua masyarakat meninggalkan perbedaan dan bersatu membangun bangsa demi kesejahteraan generasi mendatang.

Disinggung terkait hubungannya dengan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, Jokowi mengaku akan melakukan komunikasi lebih lanjut. Menurutnya, rencana itu sudah diinginkan sejak coblosan 17 April lalu. Hanya saja, kesempatan itu belum juga tiba hingga kemarin. "Mungkin belum ketemu waktunya, tapi yang jelas kita ingin terus bersahabat bersilaturahmi dengan Pak Prabowo, Pak Sandiaga Uno, dan seluruh pendukung yang ada," kata dia.

Sementara itu, pasangan calon nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno akhirnya memutuskan untuk menempuh jalur hukum. Hal ini mereka sampaikan di kediaman pribadi Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan. Pengumuman tersebut dihadiri oleh beberapa petinggi, yang ada di koalisinya.

Di antaranya, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, Sekretaris BPN Hanafi Rais, Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan, Juru Bicara BPN Andre Rosiade, Koordinator Jubir BPN Dahnil Anzar Simanjuntak, Wakil Ketua BPN Priyo Budi Santoso, dll.

"Senyap-senyap begitu (pengumuman rekapitulasi, Red), saat orang-orang masih tidur, atau bahkan belum tidur," ucap Prabowo kemarin (21/5). Waktu pengumuman, menjadi salah satu alasan kenapa Prabowo menolak hasil rekapitulasi KPU. Menurutnya, pengumuman tersebut dilaksanakan di waktu yang janggal. Yakni di saat warga banyak yang sudah terlelap.

Selain itu, Prabowo juga menjelaskan, sebelumnya mereka sudah menolak apa pun hasil rekapitulasi KPU. Mengingat, banyaknya kecurangan yang telah mereka temukan selama Pemilu 2019 berlangsung. Sudah beberapa kali pula mereka melaporkan hal tersebut. Juga meminta pihak penyelenggara untuk segera melakukan evaluasi.

Namun, hal itu tetap saja tidak dilakukan. Sehingga mereka memutuskan untuk menolak semua keputusan KPU. "Itu sudah kami sampaikan di pemaparan kecurangan pemilu pada 14 Mei lalu," tambah Prabowo. Oleh karena itu lah, pihak koalisi Indonesia Adil dan Makmur memutuskan untuk menempuh jalur hukum.

Prabowo menjelaskan, hal ini dilakukan dalam rangka membela kedaulatan rakyat. Karena saat ini, menurutnya hak konstitusi mereka telah dirampas. Karena pemilu berjalan dengan banyak sekali kecurangan. "Bahwa ada usaha hukum dan konstitusional ke depannya yang kami laksanakan, untuk membuktikan ke rakyat kami menjunjung tinggi kehidupan hukum dan demokrasi," tegasnya.

Terkait dengan adanya aksi yang akan terjadi hari ini. Prabowo mengimbau kepada pendukungnya untuk tetap menjaga keamanan dna ketertiban. Dia tidak melarang adanya aksi penyampaian pendapat di muka umum. Namun hal tersebut harus dilakukan secara damai. "Pokoknya semuanya harus dilakukan secara damai, berakhlak, dan konstitusional," tambahnya.

Di saat yang bersamaan, Jubir BPN Dahnil Anzar Simanjuntak, menjelaskan alasan kenapa BPN akhirnya menempuh jalur hukum. Dia menjelaskan, hal ini merupakan masukan dari beberapa timnya yang ada di daerah. Terutama mereka yang ada di Jateng, Jatim, Bali, Papua, NTT, dan Sumut.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Garuda Layani 9 Embarkasi, Saudia Airlines 5

Senin, 22 April 2024 | 08:17 WIB
X