Jargas Dijanjikan Beroperasi Agustus

- Rabu, 22 Mei 2019 | 10:46 WIB

PENAJAM- Pengoperasian jaringan gas (jargas) rumah tangga di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dijanjikan paling lambat Agustus mendatang. PT Pertagas Niaga selaku operator pengelola jargas, bakal menurunkan tim, untuk mengaktifkan sambungan jargas rumah tangga. Setelah Lebaran nanti. 

Hal itu disampaikan Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setkab PPU Ahmad Usman. Dia mendapat informasi dari President Director PT Pertagas Niaga Linda Sunarti yang sempat berkunjung ke Kabupaten PPU. Saat peresmian jargas, 27 Maret 2019 lalu. “Jadi akan dikerjakan setelah Lebaran. Mereka memiliki 104 hari, mengerjakan pengoperasian jargas. Supaya bisa fungsional. Sehingga bisa dirasakan oleh masyarakat,” katanya. 

Keterlambatan pengoperasian jargas rumah tangga ini, karena PT Pertagas Niaga harus mengaktifkan sebanyak 78.315 sambungan rumah (SR) jargas yang dibangun Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di 16 kabupaten/kota pada tahun 2018. Termasuk 4.260 SR yang ada di Kabupaten PPU. Sementara tenaga yang dimiliki sangat terbatas. “Jadi akan berbagi tenaga. Ada yang dikerjakan dengan anak perusahan dan ada yang ditenderkan.  Untuk menghidupkan meteran. Kemudian konversi akan dikerjakan setelah Lebaran atau Juni nanti,” katanya. 

Mantan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP)ini, mengatakan dalam waktu tiga bulan pengerjaan, diharapkan seluruh jargas yang ada di Kabupaten PPU dapat berfungsi dengan baik. “ Insya allah Juli atau Agustus sudah bisa difungsikan. Karena mereka (PT Pertagas Niaga) bertanggungjawab untuk pengoperasian jargas di seluruh Indonesia, Tergantung mengatur pendelegasian kewenangannya nanti,” jelasnya.

 Sebelumnya, peresmian jargas di Kabupaten PPU dilaksanakan di Jalan Propinsi Km. 4 Kelurahan Nenang Kecamatan Penajam, pada 27 Maret 2019 lalu. Dihadiri Komite BPH Migas Jugi Prajogio, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Alimuddin Baso, Direktur Logistik Supplay Chain dan Infrastruktur PT Pertamina (persero) Gandhi Sriwidodo, Direktur Keuangan dan Dukungan Bisnis PT Pertamina Gas Tenny R.A Rusdy, dan President Director PT Pertagas Niaga Linda Sunarti. Hadir pula, Anggota Komisi VII DPR RI Ihwan Datu Adam.  Selain itu, Pemkab PPU juga masih menunggu penetapan harga jual gas bumi dari Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas). Pasalnya harga

jual gas bumi tersebut diperkirakan bakal lebih murah daripada Harga Eceran Tertinggi (HET) elpiji 3 kg. Di mana usulan harga gas bumi yang telah dievaluasi BPH Migas adalah Rp 4.258 per kubiknya. Di bawah HET elpiji melon dengan harga Rp 4.761 per kubiknya. (*/kip)

 

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X