SANGATTA–Ramadan sudah setengah jalan. Aktivitas mudik pun perlahan meningkat. Masyarakat Kutai Timur (Kutim–terutama Sangatta–yang mayoritas pendatang, akan berbondong-bondong keluar daerah. Pemkab Kutim pun kini mulai mengambil langkah antisipasi. Khususnya aktivitas mudik lewat jalur darat. Sebab, potensi kecelakaan rawan membayangi pemudik Idulfitri.
Seperti Selasa (21/5), Dinas Perhubungan (Dishub) Kutim mulai mengecek kelaikan moda transportasi massa. Di antaranya bus yang mangkal di terminal antarkota, jalan poros Sangatta-Bontang, Km 3, Sangatta Selatan, Kutim.
Kepala Dishub Kutim Ikhsanuddin Syerpi menjelaskan, pemeriksaan kelayakan dan kelaikan kendaraan tersebut sudah jadi kegiatan tahunan menjelang mudik Lebaran. Tujuannya mengetahui kesiapan armada bus angkutan lebaran.
"Tiap tahun diharuskan ramp check (pemeriksaan kelaikan kendaraan) di lapangan. Harus dicek dulu karena ini angkutan Lebaran, setahun dua kali diperiksa. Apabila syarat armada tidak dilengkapi, tidak boleh berangkat," terang Ikhsan.
Dalam pemeriksaan tersebut, ada beberapa hal yang ditemukan pihaknya. Salah satunya, tidak ada pemecah kaca. Untuk temuan di lapangan ini, Dishub tidak memberi sanksi. Namun, perusahaan otomotif tersebut diimbau melengkapi standar keamanan angkutan terlebih dahulu, baru akan diberangkatkan.
Dengan pemerikasaan kelaikan kendaraan armada bus tersebut, dia berharap tidak ada kendala dalam mudik Lebaran nanti. Sementara itu, Kabid Darat Dishub Kutim Failu menuturkan, ada tiga unsur ramp check. Yakni meliputi administrasi teknis berupa kelengkapan surat, kartu pengawasan trayek dan penunjang lainnya.
"Unsur teknis, seperti lampu, perangkat pengereman dan ban, sedangkan penunjang seperti tempat duduk yang akan kita ajukan ke provinsi. Semua dicek, termasuk kecepatan dan pemecah kaca, tidak ada toleransi jika tidak lengkap. Apabila tidak lengkap, tidak akan diberangkatkan," tegas Failu. (mon/ndy/k16)