Optimistis Kelapa Sawit Tingkatkan Kinerja Ekspor

- Rabu, 22 Mei 2019 | 10:01 WIB

SAMARINDA-Sejak awal 2019, berbagai tantangan dari luar negeri maupun dalam negeri datang menerpa industri kelapa sawit. Namun optimistis harus tetap berjalan. Pada Maret, harga crude palm oil (CPO) USD 528,4 per metrik ton. Harga ini tergerus 5 persen dibandingkan harga rata-rata Februari USD 556,5 per metrik ton. Meskipun demikian, kinerja ekspor CPO tetap menggeliat yang menandakan optimistis sektor ini masih terus berkembang.

Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) KaltimMuhammadsjah Djafar mengatakan, pada awal tahun industri sawit digoyang oleh Uni Eropa dengan kebijakan Renewable Energy Directive II (RED II), yang akan menerapkan kebijakan penghapusan penggunaan biodiesel berbasis sawit. Hal itu disebabkan minyak sawit digolongkan sebagai beresiko tinggi terhadap deforestasi, sedangkan minyak nabati lain digolongkan beresiko rendah.

“Tak hanya dari luar negeri, dari dalam negeri juga memiliki tekanan,” katanya. Di dalam negeri, tambah Djafar, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) terus menekan industri untuk keterbukaan informasi HGU. Dari pasar, industri dibayangi kekhawatiran harga CPO global yang trennya terus menurun.

“Walaupun banyak tantangan, nyatanya sektor ini tetap berperan dalam meningkatkan kinerja ekspor di Indonesia. Apalagi di Kaltim,” ungkapnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim mencatat, ekspor Kaltim pada  awal tahun mengalami peingkatan sebesar 27,57 persen. Peningkatan ekspor  tersebut didorong oleh naiknya ekspor barang migas dan barang nonmigas. Di dalam ekspor barang migas terdapat ekspor CPO. Jumlah ekspor migas mencapai USD 0,24 miliar, naik 40,46 persen.

Di Indonesia, pada triwulan pertama 2019, kinerja ekspor minyak sawit secara keseluruhan Biodiesel, Oleochemical, CPO dan produk turunannya, meningkat sekitar 16 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, atau dari 7,84 juta ton triwulan I 2018 meningkat menjadi 9,1 juta ton di triwulan I 2019.

“Jika kita lihat dari kinerja ekspor di Kaltim maupun secara nasional, ekspor CPO masih tetap tumbuh meskipun belum maksimal. Namun, itu sudah cukup baik di tengah banyaknya tantangan kelapa sawit,” tuturnya.

Walaupun, tambah Djafar, sentimen RED II Uni Eropa, telah ikut menggerus kinerja ekspor. Selain itu lesunya perekonomian di negara tujuan utama ekspor Indonesia khususnya India berdampak sangat signifikan pada permintaan minyak sawit. Di Kaltim, negara tujuan utama ekspor m pada Maret 2019 ke Jepang,Tiongkok dan Taiwan masing-masing mencapai USD 122,84 juta, USD 67,37 juta dan USD 54,06 juta.

“Ekspor kita masih meningkat, presentase kenaikan terbesar ekspor kita pada Maret 2019 dibandingkan dengan Februari 2019 terjadi ke negara Tiongkok sebesar 431,63 persen. Sedangkan penurunan terbesar ekspor migas Maret 2019 dibandingkan dengan Februari 2019 terjadi ke negara Jepang sebesar 23,81 persen,” katanya.

Dari sisi harga, sepanjang Maret harga CPO global bergerak di kisaran USD 510 – USD 550 per metrik ton dengan harga rata-rata USD 528,4 per metrik ton. Harga rata-rata ini tergerus 5 persen, dibandingkan harga rata-rata Februari USD 556,5 per metrik ton. Pada Maret ini, produksi minyak sawit membukukan peningkatan 11 persen atau dari 3,88 juta ton di Februari meningkat menjadi 4,31 juta ton pada Maret. Naiknya produksi Maret ini tergolong normal karena hari kerja yang lebih panjang jika dibandingkan dengan bulan Februari. Dengan produksi yang cukup baik, stok minyak sawit pada Maret ini masih terjaga dengan baik di 2,43 juta ton. Meskipun turun 3 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang bertengger di 2,50 juta ton.

“Kita tetap optimis kinerja ekspor CPO masih tetap akan meningkat, meskipun berbagai tantangan masih banyak,” pungkasnya. (*/ctr)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Transaksi SPKLU Naik Lima Kali Lipat

Jumat, 19 April 2024 | 10:45 WIB

Pusat Data Tingkatkan Permintaan Kawasan Industri

Jumat, 19 April 2024 | 09:55 WIB

Suzuki Indonesia Recall 448 Unit Jimny 3-Door

Jumat, 19 April 2024 | 08:49 WIB

Libur Idulfitri Dongkrak Kinerja Kafe-Restoran

Kamis, 18 April 2024 | 10:30 WIB

Harga CPO Naik Ikut Mengerek Sawit

Kamis, 18 April 2024 | 07:55 WIB

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB
X