Tak Ada Lampu Runway, Maskapai Ancam Tutup Penerbangan ke APT Pranoto

- Rabu, 22 Mei 2019 | 00:49 WIB

SAMARINDA- Bandara APT Pranoto Samarinda terus berusaha melengkapi fasilitasnya. Apalagi menjelang musim mudik Idulfitri tahun ini dan pembukaan rute baru dari Samarinda ke Denpasar, Bali dan Jogjakarta.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kaltim, Salman Lumoindong mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan pemasangan lampu penerangan darurat di landas pacu atau runway Bandara APT Pranoto. “Puncak lonjakan arus mudik dipastikan terjadi pada H-2 hingga H+2 lebaran. Lonjakan penumpang tersebut merupakan yang pertama di APT Pranoto lantaran semakin banyaknya maskapai beroperasi,” katanya.  "Kalau di bandara Sepinggan Balikpapan ada lonjakan penumpang sudah biasa. Yang diantisipasi APT Pranoto karena baru pertama kali terjadi lonjakan penumpang," sambungnya.

Diakuinya pemasangan lampu penerangan run way ini memang mendesak dilakukan. Jika tak ada lampu runway, maka pesawat tidak bisa landing dan take off pada malam hari. Padahal lonjakan arus penumpang dan pesawat tak bisa dihindarkan. Salman mengaku kejadian batalnya maskapai Batik Air landing atau mendarat karena buruknya cuaca ternyata menjadi perhatian serius.

Salman mengaku mendapat telepon dari salah satu maskapai yang komplain terkait hal itu.  "CEO-nya menelepon saya, katanya kalau begini terus mereka ancam tutup penerbangan. Makanya mereka terus push (dorong, Red) untuk pengadaan itu (lampu runway, Red)," imbuhnya seperti dilansir Samarinda Pos.

Solusi sementara adalah pemasangan lampu Precision Approach Path Indicator (PAPI) di sisi runway. PAPI sendiri merupakan alat bantu pendaratan pesawat untuk memandu pilot mempertahankan posisi pesawat agar dapat mendarat pada sudut pendaratan yang tepat.

"Kami sudah rapat dengan pihak APT Pranoto, untuk segera pasang lampu PAPI. Mudah-mudahan 25 Mei nanti lampu PAPI sudah terpasang," harapnya. Pengadaan lampu PAPI sendiri menjadi tanggung jawab kementerian perhubungan. Sebab, Bandara APT Pranoto merupakan aset milik Kemenhub. Bisa saja APBD dialokasikan untuk pengadaan tersebut namun pemprov harus lalui proses birokrasi lagi ke kementerian.

Namun informasi yang didapat Samarinda Pos, lampu PAPI sudah mulai dipasang sejak beberapa hari lalu oleh pihak bandara. Akan tetapi, lampu PAPI tersebut tetap tidak bisa memandu pesawat untuk mendarat saat malam. "Belum bisa digunakan untuk mendarat malam. Hanya untuk yang darurat saja seperti cuaca buruk," jelas Salman.

Terpisah, Kepala Bandara APT Pranoto Dodi Dharma Cahyadi mengakui runway masih butuh banyak fasilitas dan infrastuktur pendukung. "Kelengkapan runway kita belum standar. Kami masih belum ada ILS (Instrument Landing System) maupun lampu runway. Atau minimal, alat bantu atau alat pandu pilot," kata Dodi. Untuk PAPI sendiri pihaknya menambahkan sudah memasang.  "Mudahan sebelum lebaran sudah selesai karena pesawat pasti akan ramai take off saat musim mudik seperti sekarang," imbuh Dodi.

Dodi pun menjelaskan lampu sangat penting karena panjang landasan pacu setiap bandara berbeda-beda. PAPI lanjutnya merupakan pemandu bagi pilot untuk mendapatkan pesawat. (cyn/beb/pro)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X