Operasi Berlanjut, Hauling Tetap Jalan

- Senin, 20 Mei 2019 | 16:21 WIB

SAMBOJA-Penertiban tambang ilegal di Kelurahan Margomulyo, Kecamatan Samboja, Kutai Kartanegara (Kukar) sepekan lalu tampaknya belum juga membuat jera penambang. Faktanya tumpukan batu bara masih terlihat menggunung di sejumlah titik. Bahkan beberapa pekerja masih bebas melakukan hauling emas hitam itu kemarin (19/5).

Dari pantauan Kaltim Post kemarin, hujan deras mengguyur kawasan Margomulyo sejak pukul 11.00 Wita. Kondisi itu cukup menyulitkan mobilitas media ini mengunjungi sejumlah lokasi tambang di sana.

Meski demikian, pada pukul 12.30 Wita, hujan deras akhirnya sedikit reda. Namun masih gerimis. Awak media ini pun kembali menelusuri dugaan penambangan ilegal di Margomulyo. Ini merupakan kunjungan lanjutan setelah Kaltim Post mendatangi kelurahan tersebut pada Sabtu (11/5) lalu.

Di mana pada dua pekan lalu, media ini mendapati adanya penambangan ilegal di kawasan Margomulyo. Hingga pada Selasa (14/5), sejumlah tim gabungan turun melakukan penertiban. Namun hingga kemarin, nyatanya tumpukan batu bara masih banyak tersebar di sejumlah titik.

Masuk tak jauh dari aset vital milik Pertamina EP, media ini menemukan tumpukan batu bara di kanan jalan. Lokasinya dari jalan poros Balikpapan-Samboja tak sampai 1 kilometer. Diduga stockpile itu masuk konsesi milik PT Bara Giri (BG). Sementara izin usaha pertambangan (IU) PT BG diketahui telah mati sejak 2013 lalu.

Awak media ini kemudian kembali jalan ke dalam. Sekitar 500 meter didapati lagi tumpukan batu bara karungan. Lokasinya di sebelah kiri jalan. Dari data yang dihimpun, stockpile batu bara itu masuk konsesi milik CV Arjuna Mandiri (AM). IUP perusahaan itu diketahui telah mati pada 13 Oktober 2014.

Bahkan dari titik koordinat CV AM, yakni 1°01'53.1"S+117°01'22.5"E berada dalam kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Soeharto. “Betul Mas, kawasan itu memang masuk Tahura,” tegas sumber di Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim Post kemarin.

Awak koran ini sebenarnya bukan sekali ini saja mendatangi kawasan konsesi milik CV AM. Pada 2013 lalu, pernah terjadi pengungkapan besar yang dilakukan Badan Intelijen Negara (BIN) Kaltim. Di mana di kawasan itu terdapat penambangan batu bara yang diduga dibekingi oknum aparat. Pada 2016, Kaltim Post kembali mendatangi.

Namun hingga kemarin, kondisinya belum berubah. Tambang liar masih saja terlihat. “Memang ada stockpile yang tak masuk Tahura. Seperti di konsesi PT BG. Itu tidak masuk Tahura. Tapi batu baranya patut diduga mengambil dari kawasan Tahura,” ungkap sumber media ini.

Seperti yang ditemukan media ini dua pekan lalu, penambangan batu bara ditemukan jauh ke dalam. Sekitar 2-3 kilometer dari konsesi milik PT BG dan CV AM. Namun, batu baranya dibawa ke luar. Hingga mencari titik aman yang tak masuk Tahura. Salah satunya ditumpuk di dua kawasan tersebut.

Karena siang kemarin hujan, aktivitas pun terhenti. Pada sore sekitar pukul 15.30 Wita, aktivitas hauling batu bara berjalan. Terutama di stockpile yang diduga masuk konsesi milik PT BG. Terlihat alat berat bekerja memasukkan batu bara ke dump truck. Dari informasi yang dihimpun, batu bara itu dikirim ke kawasan Kilometer 13, Balikpapan Utara.

Kaltim Post pernah berbincang dengan pemilik PT BG. Pria yang enggan namanya dikorankan itu mengaku tak tahu konsesinya menjadi lokasi penambangan ilegal. Bahkan dia sudah lama tak monitor ke lapangan. “Kalau di sana ada stockpile atau penambangan batu bara. Saya tak tahu. Mestinya itu tugas aparat yang menertibkan,” ujarnya dalam sambungan telepon genggam.

Ia mengaku, semenjak SK Menteri Kehutanan Nomor 577/Menhut-II/2009 diterbitkan, konsesi PT BG masuk wilayah Tahura Bukit Soeharto. Dengan begitu, lokasi penambangannya pun terbatas. Terlebih setelah izin usaha mati pada 2013, IUP PT BG juga tak bisa diperpanjang lagi.

Dia mengklaim, pernah mengalami kerugian hingga sekitar Rp 40 miliar. “Saya turunkan alat berat banyak, sudah kupas lahan, dan mengeruk batu baranya. Tapi (batu bara) tak bisa diambil, karena masuk Tahura. Itu aset negara,” bebernya.

 

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X