Mimpi Serigala Bisa Musnah

- Senin, 20 Mei 2019 | 11:41 WIB

REGIO-EMILIA - Manajemen AS Roma harus membayar mahal keputusan tidak memperpanjang kontrak Daniele De Rossi. Allenatore Claudio Ranieri mengatakan bahwa kabar hengkangnya Lele--sebutan De Rossi--musim depan mengganggu stabilitas tim yang sedang berjuang finis empat besar. Hasil imbang tanpa gol melawan Sassuolo pada giornata ke-37 Serie A kemarin dini hari adalah buktinya.

Ya, kans Giallorossi mengakhiri musim ini di empat besar bakal lenyap jika Atalanta yang ada di tempat keempat bisa menang atas Juventus dini hari tadi. Sebab, jika menang, maka poin Atalanta jadi 68 dan mustahil dikejar Roma yang saat ini punya 63 poin dengan satu giornata tersisa pekan depan.

“Saya paham klub ingin melakukan sesuatu dengan cara mereka (untuk De Rossi, Red). Tapi, tetapi ada pemain yang harus diperlakukan berbeda dari pemain lain dan De Rossi harus ditangani dengan cara khusus,'' ucap Raineri kepada Sky Sport Italia. “Saya ingin ada perayaan luar biasa untuk De Rossi pada hari Minggu di Olimpico (giornata pemungkas melawan Parma 26/5, Red). Dia adalah pemain yang sudah ada di akademi Roma sejak usia 11 tahun dan sangat pantas merasakan semua cinta yang dimiliki tifosi,'' lanjut pelatih yang membawa Leicester City kampiun Premier League 2015-2016 itu.

Tapi, perginya De Rossi adalah puncak dari efek domino blunder manajemen. Yakni, sejak dua musim lalu saat Roma mulai menjual beberapa pemain kunci seperti Mohamed Salah, Antonio Ruediger, dan Leandro Paredes.

Ternyata, kebiasaan buruk manajemen menjual pilar inti berlaku hingga musim ini. Nama-nama seperti Alisson Becker, Radja Nainggolan, dan Kevin Strootman juga tidak luput dari pintu keluar klub. Padahal, mereka bisa memiliki tim yang hebat dengan pemain-pemain tersebut untuk target tinggi.

“Ketika saya tiba (awal Maret 2019 saat menggantikan Eusebio Di Francesco, Red), saya menemukan tim iin benar-benar berjuang pada tingkat psikologis, bukan secara fisik. Dan, itu mempengaruhi pekerjaan saya di sini yang lebih bersifat psikologis karena berusaha mengembalikan lagi kepercayaan diri pemain yang terpuruk," kata pelatih berjuluk The Tinkerman itu. (io)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Nur Anisa Hasrat Berikan yang Terbaik

Senin, 22 April 2024 | 13:45 WIB

Layar Kaltim Pantang Terlena

Senin, 22 April 2024 | 12:45 WIB

Menang di Shanghai, Ini Kata Max Verstappen

Senin, 22 April 2024 | 10:10 WIB

Tinjau Langsung Perkembangan Atlet

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

Serasa Membalap di Atas Es

Sabtu, 20 April 2024 | 14:35 WIB

“Bukan Saya yang Indisipliner”

Jumat, 19 April 2024 | 16:00 WIB

KBL Kembali Digulirkan Akhir Pekan Ini

Jumat, 19 April 2024 | 15:00 WIB

Ingin Gelar Kejuaraan Paralayang Dunia di Kotabaru

Jumat, 19 April 2024 | 14:30 WIB

Karate Fokus Mengasah Psikis

Selasa, 16 April 2024 | 11:30 WIB

Duka Olahraga Kaltim, Polo Berpulang

Selasa, 16 April 2024 | 10:50 WIB
X