Sebagian Besar Kondisi Oke, Waspada Tikungan Tajam

- Senin, 20 Mei 2019 | 11:17 WIB

Dalam hitungan pekan, libur Lebaran menyapa. Diaspora, domestik maupun internasional pun bersiap menengok kampung halaman demi melestarikan tradisi mudik saban tahun.

 

LEBARAN tak afdal jika tak dilakoni bersama keluarga besar. Tapi meroketnya harga tiket pesawat setiap arus mudik Lebaran, membuat jalur transportasi laut serta darat diprediksi kembali menjadi primadona bagi para pemudik.

Sejauh mana pemerintah menyiapkan kenyamanan bagi masyarakat yang hendak mudik? Belum lama ini, Kaltim Post menyusuri jalur mudik di bagian selatan Kaltim. Mulai dari titik nol simpang tiga Loa Janan hingga menuju perbatasan Kabupaten Pasir, Kaltim dan Kabupaten Tabalong di Kalsel.

Dari pantauan Kaltim Post, meski kondisi jalan sebagian besar dalam kondisi baik, namun terdapat beberapa titik longsor yang sedang dalam perbaikan. Sebagian lagi ada dalam kondisi rusak sedang. Baik karena aspal yang terkelupas maupun badan jalan yang berbatu-batu. Yang perlu diwaspadai adalah jalur dengan kondisi tikungan tajam dan rawan terjadi kecelakaan.

Dari pertigaan Loa Janan, Kutai Kartanegara (Kukar) badan jalan tampak mulus hingga menuju simpang tiga Km 6 Loa Janan. Untuk jalur Samarinda-Balikpapan ini dikenal sebagai jalur ekstrem. Lantaran tak sedikit yang memiliki geometri atau tikungan tajam yang kerap memakan korban. Maka tak heran, terdapat garis markah jalan yang tidak terputus, yang memperingatkan pengendara agar tidak asal menyalip.

Hingga memasuki kawasan Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Soeharto di Desa Batuah, Kukar, terdapat jalan menyempit dan hanya bisa digunakan di bagian kanan jalan. Tepatnya di Kilometer 50, sehingga hanya bisa dilalui satu unit mobil dari satu arah karena sedang dalam penanganan longsoran. Proses buka tutup jalur pun dilakukan masyarakat setempat.

Jika terjadi kepadatan pada arus mudik, maka tidak menutup kemungkinan jalur ini akan menjadi titik kemacetan. Lantaran waktu yang dibutuhkan untuk kendaraan yang melintas secara bergantian menjadi lebih lama dengan jumlah kendaraan yang sangat banyak. Rambu safety tampaknya juga perlu diperbanyak pada titik ini. Lantaran pada malam hari, kurangnya cahaya penerang membuat pemudik bisa saja lengah dan tak mengira terdapat jalur longsor.

Sebagian besar jalan hingga Balikpapan kondisi jalan tampak mulus. Meskipun terdapat jalan “keripik” alias bergelombang. Bagi pengendara yang sering melintas pada jalur ini, jalur “keripik” tersebut bisa saja dihindari. Namun, bagi pemudik yang jarang melintas, titik ini bisa menjadi ranjau.

Selanjutnya dari pertigaan di jalan poros Balikpapan menuju Pelabuhan Kariangau juga terpantau menjadi titik langganan macet. Dari pertigaan Kilometer 5 jalan poros Balikpapan-Samarinda menuju Jalan Projakal terdapat turunan jalan yang curam.

Tak hanya rawan macet, tetapi juga berpotensi kecelakaan lantaran tak sedikit truk besar tak mampu bertahan dan akhirnya mundur tak terkendali. Hingga di penyeberangan Kariangau menuju Penajam Paser Utara (PPU), pada hari biasa tak terlalu tampak antrean.

Hanya menunggu sekitar sepuluh menit, mobil yang ditumpangi awak media ini langsung masuk. Empat dermaga yang tersedia, membuat feri tak lama melakukan bongkar muat. Namun, untuk di PPU, hanya terdapat dua dermaga. Sehingga, proses bongkar muat memakan waktu lebih dari setengah jam.

Yang menggembirakan, sejumlah akses jalan Kaltim-Kalsel yang sudah mulai mulus sejak dua tahun terakhir, bakal semakin mudah dilewati. Pasalnya, sejumlah akses jalan longsor dan berlubang sudah mulai dikerjakan karena proses lelang telah selesai. Yaitu dengan guyuran anggaran APBN.

Kabar kurang menyenangkannya adalah masih terdapat beberapa titik jalan yang rusak bahkan longsor yang membuat pemudik serta sopir armada transportasi umum patut ekstra berhati-hati. Apalagi, pengerjaan jalan longsor tersebut dipastikan tak bisa tuntas sebelum arus mudik Lebaran 2019 mendatang.

Untuk pengerjaan jalan, masih fokus pada pengerjaan penambalan lubang-lubang di jalur selatan Kaltim itu. “Untuk lubang-lubang kita kebut. Tapi untuk penanganan longsor dan pengerjaan peningkatan jalan, targetnya adalah hingga akhir tahun,” ujar Agung, koordinator lapangan proyek penanganan longsoran Kuaro–Batu Aji saat ditemui di lapangan.

Halaman:

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X