SANGATTA – Harga bahan sembilan bahan pokok (sembako) di 18 kecamatan se-Kutai Timur (Kutim) kini dikabarkan mulai bersahabat. Termasuk harga bawang yang sempat meroket hingga ratusan ribu per kilogram (kg), kini dikabarkan mulai menurun. Tapi kelangkaan tabung gas elpiji 3 kg yang belum teratasi.
Camat Kaliorang, Simon Salombe mengatakan, dia memastikan di daerahnya semua harga masih di ambang batas normal. Tampak daya beli masyarakat terbilang stabil.
“Harga pasar hingga hari ini (kemarin) masih aman, tidak ada gejolak berlebihan. Meskipun (harga) bawang meroket, saat ini sudah mulai turun. Di pasaran sekarang Rp 70-80 ribu per kg. Harga bawang putih yang sebelumnya sampai ratusan ribu, setidaknya sudah turun. Sama dengan harga sembako lainnya yang juga aman,” ungkapnya.
Adapun harga tomat yang mulai merangkak naik, saat ini terus dipantau. Namun diketahui, ada kondisi lain yang patut diwaspadai. Yakni kelangkaan gas elpiji 3 kg, sehingga memicu kenaikan harga jual.
Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutim Zaini mengakui, saat ini masih sulit melakukan pemantauan di lapangan. “Untuk harga pasar (komoditas lain) saat ini terbilang normal, tapi kendala lain muncul, yaitu tabung gas elpiji 3 kg menjadi langka,” jelas Zaini.
Kelangkaan tabung gas elpiji 3 kg ditengarai adanya permainan oknum tertentu atau pengusaha yang seharusnya tidak menggunakan tabung gas melon tersebut. Namun, lagi-lagi Disperindag kesulitan menindak lantaran tidak ada saksi. Tetapi saat ini Disperindag sudah bekerja sama dengan Polres Kutim untuk melakukan penertiban.
“Karena masih banyak rumah makan menggunakan tabung gas melon tersebut. Rencana kami akan bentuk tim khusus untuk menindak hal itu agar tabung gas melon sesuai penggunaannya,” ungkap Zaini. (mon/kri/k16)