TANA PASER- Harapan sekian lama warga yang menghuni tujuh desa di wilayah Kecamatan Long Kali dan Kecamatan Long Ikis, Kabupaten Paser terhadap kondisi jalan poros yang menghubungkan Simpang Pait-Muara Lambakan (Tompok) agar segera mendapatkan perhatian sepertinya segera terwujud.
Pasalnya, jalan poros yang menjadi urat nadi perekonomian warga tersebut segera dikerjakan. Bahkan, diperkirakan bulan ini sudah mulai dikerjakan. Pasalnya, pemenang lelang sudah ada, yaitu PT Fajar Lestari. Saat ini, perusahaan asal Tanah Grogot itu sudah dalam tahap mengurus kontrak kerja.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Paser Ir Hasanuddin belum bisa memberi data rinci terkait pengerjaan jalan poros tersebut, namun dia tidak menampik jika kondisi jalan yang cukup memprihatinkan itu segera ditangani lebih serius.
“Saya baru beberapa hari menjabat, sehingga data rincinya belum bisa saya sampaikan. Yang pasti, sepengetahuan saya, benar jika jalan poros tersebut segera ditangani lebih serius,” bebernya saat ditemui di ruang kerjanya, baru-baru ini.
Sementara, anggota DPRD Kaltim dari Dapil PPU-Paser Muspandi saat dikonfirmasi melalui telepon selularnya membenarkan, bahwa anggaran bantuan keuangan yang digelontorkan untuk Kabupaten Paser salah satunya adalah untuk pengerjaan ruas Jalan Simpang Pait - Lambakan serta beberapa poros lainnya seperti Poros Batu Engau – Tanjung Harapan, dan poros Desa Pondong.
“Poros Simpang Pait-Muara Lambakan harus segera dikerjakan jika memang sudah ada pemenangnya karena poros itu ada digunakan warga tujuh desa, sehingga bankeu yang diterima bisa benar-benar segera dirasakan warga,” katanya.
Seperti diketahui, warga yang menghuni sejumlah desa berulangkali menyampaikan keluhan bernada protes terhadap kondisi jalan poros di desa mereka yang saat ini dalam kondisi rusak parah, namun tidak pernah mendapatkan perhatian.
“Sekian lama tidak pernah mendapatkan perhatian, padahal kondisinya benar-benar sangat memprihatinkan. Jangan kan mobil, sepeda motor saja tidak bisa lewat karena terjebak lumpur,” keluh warga yang disampaikan melalui media social (medsos). (hh)
