Istimewa, Pekerjakan Anak Putus Sekolah

- Minggu, 19 Mei 2019 | 13:48 WIB

WINDIE  Karina Farmawati belajar dari sang ibu, Trisnawati Tjandra. Untuk memperkerjakan mereka yang kurang beruntung dalam hal pendidikan. Dalam artian, harus terpaksa putus sekolah. Bagi Windie, alasan mengapa Yurisna Salon and Spa masih bertahan hingga detik ini karena selalu memberikan kesempatan bagi mereka yang putus sekolah untuk mendapat pekerjaan.

Bantuan tersebut dengan cara membina dan mengajarkan keterampilan. Tidak memiliki pengalaman sama sekali bukan persyaratan mutlak. Asalkan mereka memiliki kemauan dan tekad kuat, maka akan diterima.

Saat salon terancam ditutup, Windie mulai berpikir jauh mengenai nasib karyawan-karyawannya. Otomatis, mereka akan kehilangan pekerjaan. Oleh sebab itu dia gencar menimba ilmu soal bisnis.

“Mereka yang enggak punya ijazah, tetap akan saya terima. Nantinya kan mereka juga akan belajar. Saya cuma bisa kasih mereka mimpi. Kalau suatu saat ingin buka salon silakan,” ungkap perempuan kelahiran 1978 itu.

Kini, Windie bekerja sama dengan UPTD Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Samarinda untuk membantu mereka yang putus sekolah. Tak hanya dari Samarinda, mereka yang dari Sebulu dan Tenggarong turut bergabung. Windie pernah hanya memiliki tiga orang karyawan dan dari situ dia percaya jika Tuhan memang memberikan jalan untuknya.

Melalui program itu, dia merasa terbantu dan langsung membuka lowongan untuk anak-anak putus sekolah yang siap dibekali keterampilan mengenai kecantikan. Peminatnya saat itu beragam. Ada yang berasal dari keluarga broken home, bahkan yang mengidap penyakit mag akut juga ada. Windie masih ingat, anak yang terkena mag itu sakit karena tak diberi makan empat hari oleh orangtuanya. Dia sempat merasa bertanggung jawab mengobati anak tersebut. Hal itu dianggapnya sebagai pengalaman luar biasa.

Jika dulu Windie turun langsung, kini dia memiliki SOP di mana ada orang khusus yang disebut leader. Merupakan karyawan yang bisa dibilang lebih mahir dan berpengalaman, bertugas mengajari karyawan baru.

“Tapi saya ada perjanjian dengan mereka. Niat saya kan baik untuk membantu, jadi saya enggak mau ada kelicikan. Seperti misalnya mereka membagi ilmu dari sini kepada salon lain. Kami ini punya ciri khas dan jelas berbeda,” tegas Windie.

Ke depannya, dia masih akan terus menerima anak-anak putus sekolah untuk bekerja. Tak hanya keterampilan, Windie juga membekali para karyawannya soal agama. Seperti wajib melaksanakan sholat dhuha sampai mengaji dan mewajibkan perempuan menggunakan hijab.

Berkat tekad kuat Windie, kini dia sudah bisa membawa Yurisna Salon and Spa kembali bangkit. Meski sempat pesimis, nyatanya dia bisa melewati itu semua. Dengan perbaikan di segala lini, Windie mampu meraup keuntungan Rp 100 juta dalam setahun.

“Dulu fokusnya hanya pada masalah dan ingin membayar hutang sehingga saya melewatkan peluang. Saya jadi paham kalau dalam bisnis, 90 persennya memikirkan solusi dan 10 persennya masalah,” tutupnya. (*/ysm*/rdm2)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Raffi-Nagita Dikabarkan Adopsi Bayi Perempuan

Senin, 15 April 2024 | 11:55 WIB

Dapat Pertolongan saat Cium Ka’bah

Senin, 15 April 2024 | 09:07 WIB

Emir Mahira Favoritkan Sambal Goreng Ati

Sabtu, 13 April 2024 | 13:35 WIB
X