BALIKPAPAN - Pergerakan massa dari luar daerah ke Jakarta pada 22 Mei untuk mengikuti seruan people power saat pengumuman hasil Pemilu 2019 oleh KPU RI menjadi atensi Polda Kaltim. “Kami imbau supaya tidak ke Jakarta,” kata Kapolda Kaltim Irjen Pol Priyo Widyanto didampingi Kabid Humas Kombes Pol Ade Yaya Suryana, Sabtu (18/5).
Hingga kemarin, pihaknya belum mendeteksi adanya pergerakan massa. “Belum ada,” ungkapnya. Masyarakat yang hendak ke Jakarta sebaiknya bisa berpikir kembali. Sebab, selain tiket jelang Idulfitri mahal, kondisi keamanan juga perlu diperhatikan.
“Kan mau lebaran, ibadah dan berkumpul dengan keluarga itu lebih ada manfaatnya,” imbuh Ade. Untuk mengetahui hasil pemilu nanti, bisa melalui media televisi dan lainnya. Informasi tersebut akan resmi dikeluarkan oleh KPU.
TNI dan Polri meminta publik tidak terpancing agar ikut dalam aksi tersebut. Kapolda berharap masyarakat Kaltim tidak terpengaruh oleh ajakan media sosial (Medsos) untuk berdemonstrasi di Jakarta. Lantas, bagaimana pengawasan masyarakat yang tetap berangkat ke Jakarta? “Memang tidak bisa diawasi, namun kami imbau untuk tidak perlu ke Jakarta,” tambahnya.
Cukup di rumah atau di tempat ibadah masing-masing. Selain itu, untuk keamanan masyarakat sendiri. Mengingat, yang akan bergabung ke Jakarta ditengarai sudah cukup banyak. “Cukup di rumah berdoa. Setiap detik, menit, jam bisa memanjatkan doa agar Indonesia damai, aman dan nyaman. Investor berdatangan, ekonomi merangkak naik,” jelasnya.
Apakah ada informasi bakal ada yang berangkat? “Belum ada,” tuturnya. Pihaknya tidak bisa melarang, hanya memberikan imbauan untuk kebaikan dan keamanan masyarakat sendiri. (aim/kri)