YOHANES Maroko selaku kuasa hukum terdakwa Andi Rahmat Nur (21) dan inisial SA, menyebut ditengarai masih ada satu pelaku lagi dalam perkara dugaan asusila yang menjerat kliennya. Ini diungkapkan Yohanes ketika bercakap dengan kedua terdakwa sebelum sidang digelar pada Rabu (15/5) lalu.
“Ada satu orang lagi,” tuturnya. Pada video tersebut, diakui Andi dan SA melakukan adegan asusila, rekannya yang merekam gambar. “Info saya terima dari Polres, perekam gambar sedang dalam pencarian,” ujarnya. Perkara asusila melibatkan pelajar SMP sebagai korbannya itu diduga terjadi di kawasan Jalan Batu Butok, Kelurahan Gunung Empat, Balikpapan Utara, 5 Desember 2018.
Adegan mesum itu kemudian direkam dan disebarkan ke media sosial, hingga akhirnya video tersebut menjadi viral. Sidang lanjutan bakal digelar Senin (20/5). “Senin dijadwalkan sidang ketiga,” imbuh Yohanes.
Sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Soraya menerangkan, siding pada Senin (13/5) ditunda lantaran salah satu hakim yang menangani perkara ini tengah berada di luar Kaltim sedang diklat di Jakarta. Pada sidang nanti pihaknya akan mendatangi saksi yang menjadi kunci dalam kasus tersebut. Yaitu orang yang melihat langsung peristiwa pelecehan yang dilakukan Andi kepada korbannya berinisial NR (14).
SA sendiri merupakan salah satu pelaku dalam kasus asusila ini. Namun, lantaran saat kejadian usia SA masih 15 tahun, ia dibebaskan oleh tim penyidik dari Polres Balikpapan. “SA kami hadirkan sebagai saksi mahkota,” kata Soraya. Sebelumnya, PU telah mendatangkan saksi pihak korban. Yaitu, orangtua NR, kakak NR dan salah satu dari pihak sekolah NR. “Total ada lima saksi. Terakhir saksi mahkota,” imbuhnya. (aim/kri)
