TENGGARONG-Setelah pemilihan umum (pemilu), sejumlah partai politik peraih kursi di DPRD Kukar mulai mengatur strategi koalisi parlemen. Hanya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) enggan terburu-buru menentukan arah koalisi. Peraih lima kursi pada Pemilu 2019 itu memilih wait and see.
Hal tersebut disampaikan anggota legislatif terpilih dari PKB, Siswo Cahyono. Menurutnya, PKB saat ini masih berupaya menyiapkan perangkat organisasi pasca-pergantian unsur pimpinan di DPC PKB Kukar. Apalagi, kata dia, Pilkada Kukar masih terlampau lama, 2021 mendatang. "Untuk koalisi parlemen, kami sangat terbuka. Siapa saja bisa mitra kami, selama untuk kepentingan rakyat, pasti kami ikuti," kata Siswo.
Selama dua periode terakhir, PKB memang masih absen mengirimkan kadernya untuk duduk di parlemen. Namun dengan keberadan lima kursi anggota legislatif dari PKB di DPRD Kukar pada periode ini, diharapkan bisa berkontribusi. Termasuk kepada masyarakat dan partai.
Bahkan lanjut dia, PKB sudah menyiapkan beberapa kader terbaik untuk maju dalam pencalonan Bupati Kukar. Hanya, belum bisa dibeberkan lantaran masing mengikuti sejumlah proses di partai. "Meskipun ada calon dari internal yang sudah disiapkan, partai tidak menutup diri dengan figur lain. Nanti kami lihat dulu perkembangannya," tambahnya.
Selain koalisi palemen dan koalisi mengusung Pilkada Kukar 2021, ia pun mengatakan bahwa PKB mendorong pemilihan Wakil Bupati pendamping Edi Damansyah segera dilakukan. Hal ini kata dia, mengingat sejumlah kepentingan penganggaran pemerintahan bisa berjalan dengan baik. Terlebih lagi, Pemprov Kaltim juga sudah bersurat ke DPRD Kukar beberapa waktu lalu agar proses pemilihan pendamping Edi Damansyah bisa segera terlaksana.
"Ini yang akan menjadi bagian untuk dikawal nantinya. Karena dengan adanya pasangan Pak Edi Damansyah, tentu akan mengurangi beban beliau juga," tutupnya.
Diwartakan sebelumnya, setelah Partai Golkar dan PDI Perjuangan bersinyal membangun koalisi parlemen di DPRD Kukar, giliran Partai Gerindra menyiapkan koalisi baru yang diberi nama koalisi adil makmur. Anggota legislatif terpilih dari Partai Gerindra, Alif Turiadi, berharap PKS dan PAN bisa bergabung.
Dikatakan Alif, soliditas koalisi di Pilpres 2019 diyakini bisa tetap solid hingga ke daerah. Perangkat tersebut menurutnya bahkan sudah terbukti membawa kemenangan terhadap calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung tahun 2018 lalu.
"Koalisi ini kami namakan adil makmur, dengan harapan bisa saling membersamai masyarakat. Saat ini kami berharap PKS dan PAN bisa ikut bergabung dengan koalisi ini. Walaupun kesempatan bergabung dengan parpol lain juga sangat terbuka lebar," kata Alif. (qi/ndy)