BALIKPAPAN - Ketua Harian KONI Balikpapan, Muslimin Amin menanggapi dingin mosi tidak percaya yang sempat digulirkan sejumlah cabor, Kamis (16/5).
Menurut Muslimin, untuk penyampaian mosi tidak percaya mesti melewati koridor dan mekanisme yang ada. “Untuk saat ini, itu belum jadi perhatian serius pengurus KONI Balikpapan karena di luar koridor pleno,” kata Muslimin, Jumat (17/5).
Meski demikian, ia mengaku, akan tetap membuka ruang komunikasi untuk menjawab tuntutan mayoritas cabor di bawah naungan KONI Balikpapan.
Termasuk, lanjut Muslimin adalah soal isu maladministrasi dan teguran dari Inspektorat Kota Balikpapan terhadap KONI Balikpapan.
“Tentu akan kami jelaskan apa yang selama ini jadi keluhan cabor-cabor. Terutama soal apa yang disebut teguran keras itu sebenarnya lebih ke rekomendasi dan saran saja,” kata Muslimin.
Disinggung soal pengunduran diri Sekretaris Umum KONI Balikpapan Sulton Fachrudin, Muslimin menyebut yang bersangkutan memang sudah beberapa kali menyampaikan keinginan mundur. “Mungkin beliau merasa ini adalah momen yang tepat,” katanya.
Soal alasan Sulton yang menyebut jarang dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan, Muslimin enggan banyak berkomentar.
Mundurnya Sulton membuat jabatan Sekum KONI Balikpapan untuk sementara ini lowong. Muslimin mengaku, dalam waktu dekat akan segera memilih pengganti Sulton.
Memang, diakui Muslimin mencari sosok dengan kapasitas setara Sulton bukan persoalan mudah. “Kriterianya tentu paham administrasi dan keorganisasian KONI. Dan yang paling utama adalah keberpihakan kepada cabor dan atlet,” ungkap Muslimin.
Tak hanya posisi sekretaris umum, sejumlah posisi di KONI Balikpapan kemungkinan besar juga akan dilakukan reshuffle.
“Nanti akan ada pleno, tidak hanya untuk perubahan posisi sekum, posisi lain yang kurang aktif juga berpotensi diganti,” tutup Muslimin. (*/hul/is)