PENUMPANG mudik menggunakan angkutan kapal diprediksi naik 20 persen saat arus mudik nanti. Lonjakan itu diperkirakan meningkat dari arus mudik tahun-tahun sebelumnya yang hanya tumbuh satu digit saja.
Kabid Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhanan KSOP Kelas I Balikpapan Rusdi Hud mengatakan, sejak awal bulan atau Ramadan kali ini, dari laporan yang diterima permintaan tiket kapal laut cukup tinggi. Bahkan ada yang sudah ludes untuk beberapa jadwal keberangkatan.
“Kami prediksi arus mudik dari Pelabuhan Semayang di momen hari besar keagamaan meningkat 20 persen. Melihat ini kami mengambil beberapa langkah antisipasi jika terjadi penumpukan penumpang nantinya, baik dari sisi keamanan dan kenyamanan calon penumpang kapal,” tuturnya, Rabu (15/5).
Pria yang belum lama bertugas di Balikpapan ini menyampaikan, ada beberapa faktor yang mengakibatkan kemungkinan besar terjadi lonjakan di mudik kali ini. Pertama, pengaruh mahalnya harga tiket pesawat. Yang mudik satu keluarga tampaknya condong menggunakan kapal karena mahalnya tiket.
Namun, hal itu belum pasti. Bisa karena mahalnya tiket pesawat, masyarakat memilih tidak mudik. “Ya semua kemungkinan pasti ada. Saat ini prediksi kami sesuai data dan laporan masuk. Tidak serta-merta kami menargetkan pertumbuhan yang tinggi,” imbuhnya.
Selain itu, ia menyebutkan, bulan depan juga akan terjadi penumpukan keberangkatan. Pasalnya, armada yang melintasi pelayaran Balikpapan-Surabaya cenderung minim. "Khususnya armada Pelni, tidak ada pelayaran ke Surabaya di bulan Mei. Juni baru ada," ungkapnya.
Sebagai alternatif sekaligus memastikan calon penumpang tetap terakomodasi, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah kota untuk selanjutnya mengajukan armada bantuan milik Angkatan Laut. “Kami sudah bersurat,” tuturnya.
Adapun armada yang akan melayani arus mudik tahun ini, yakni lima unit milik PT Pelni (Persero) dan 14 armada milik perusahaan pelayaran swasta yang berangkat melalui Pelabuhan Semayang dan pelabuhan penumpang lainnya di Balikpapan. "Khusus untuk Pelni, mendapat dispensasi mengangkut penumpang sebesar 40 hingga 60 persen dari total kapasitas," sebutnya.
Sementara itu, agar calon pemudik mendapat pelayanan selama di pelabuhan, pihaknya akan membuka posko mulai 21 Mei hingga 21 Juni mendatang.
General Manager PT Pelindo IV Pelabuhan Semayang, Iwan Sjarifuddin mengatakan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan pemerintah setempat, guna antisipasi pemudik nantinya. “Penumpang kapal ini kalau datang ke pelabuhan bisa 2-3 hari sebelum keberangkatan. Beda dengan pesawat 2-3 jam baru datang. Akibatnya terjadi menumpukan di area pelabuhan. Sudah menjadi pemandangan yang biasa calon penumpang tidur di teras terminal penumpang,” jelasnya.
Antisipasi yang dilakukan Pelindo IV, ia bakal mendirikan tenda. Dan sifatnya tenda bisa bertambah sesuai jumlah penumpang yang menginap. Kalau memang tidak memungkinkan, pihaknya sudah meminta kepada Pemkot Balikpapan bisa menyediakan tempat penampungan terdekat. (aji/ndu/k15)