Ini Dugaan Penyebab Kecelakaan di Jalan MT Haryono

- Jumat, 17 Mei 2019 | 13:40 WIB

BALIKPAPAN–Tanjakan Mazda ibarat tempat angker bagi kendaraan di Kota Minyak. Sudah bukan hal asing jika poros Jalan MT Haryono ini sering memakan korban. Tak terhitung sudah jumlah kecelakaan lalu lintas yang terjadi di sana. Baik karena faktor performa kendaraan yang kurang baik sampai masalah eksternal.

Manajer Servis Mitsubishi Balikpapan Katenun menuturkan, ada banyak penyebab yang bisa memengaruhi performa kendaraan saat berada di tanjakan. Pertama, saluran udara yang bisa berpengaruh pada konsumsi bahan bakar. Apabila udara kurang, maka otomatis membuat mesin tidak stabil. Sehingga tidak kuat ketika berada dalam posisi tanjakan. Kedua, peran filter solar. Jika keadaan filter ini kotor bisa menyebabkan kebuntuan.  Penanganannya hanya segera diperbaiki. Jika dibiarkan bisa berbahaya pada posisi menanjak.

 “Mungkin kalau dalam posisi jalanan rata bahan bakar masih normal. Kalau tanjakan baru bisa terlihat masalah sumbatan bahan bakar,” tuturnya. Ketiga, masalah kampas kopling yang berasal dari pemakaian dan peralatannya sendiri. Misalnya pada posisi menanjak, pengguna atau sopir akan menggunakan ‘setengah’ kopling. Jika terus dilakukan dalam waktu lama tentu menyebabkan kehausan kampas. Otomatis performa mesin akan terpengaruh. Selanjutnya, pengaruh dari ukuran ban. Misalnya standar penggunaan harus ban kecil, tetapi pengguna memodifikasi ukuran ban lebih besar dari yang seharusnya.

 “Efeknya membuat perputaran ban tidak sesuai yang diinginkan mesin, jadi lebih berat,” jelasnya. Terakhir, beban muatan yang berkaitan keseluruhan. Saat muatan penuh ingin melewati tanjakan tidak kuat dan kendaraan lambat untuk perpindahan gigi. Otomatis membuat rem mati. “Kebanyakan kasus di tanjakan ini mobil besar, mesin tidak kuat, langsung berhenti dan mati. Ketika begitu sistem pengereman berpengaruh,” bebernya.

Dia mengungkapkan, khusus untuk mobil bermuatan besar rata-rata menggunakan sistem pengereman semi angin dan minyak. Ada pula yang penuh angin. “Jadi ketika mesin mati dia langsung lock (terkunci),” imbuhnya.

Sementara kalau kendaraan menggunakan sistem rem minyak, pengguna harus memerhatikan kondisi minyak agar bisa berfungsi. Berdasarkan pengalamannya diminta menganalisis kecelakaan oleh kepolisian, dia melihat fungsi rem menjadi akar dari tragedi. “Menurut analisa kami, minyak rem kosong karena ada kebocoran di roda belakang. Kalau minyak rem bocor ya habis dan tidak bisa berfungsi,” ujarnya. Padahal kurun waktu penggantiannya minyak rem terhitung lama dan aman. Selain itu, apabila kampas rem habis biasanya menimbulkan tanda yang bisa diketahui pengguna. Artinya minyak rem kurang. Maka dari itu pentingnya servis berkala untuk mengetahui kebocoran atau kendala itu.

Mencegah kecelakaan kuncinya hanya konsisten memerhatikan mesin atau kendaraan dalam kondisi fit sebelum berkendara. Dia berpesan agar tidak meremehkan servis berkala. Sehingga sekecil pun kekurangan mobil akan terpantau. Sebaiknya setiap pagi terlebih dahulu melakukan cek rutin kendaraan. Di antaranya air radiator, aki, oli, minyak rem, hingga minyak power steering.

Kalau tidak dilakukan pengecekan, ancaman bahaya bisa berbagai macam. Maka dari itu fungsinya cek rutin dan servis berkala dapat diketahui kelainan pada kendaraan. “Kesadaran masyarakat juga masih sedikit untuk mau cek rutin setiap pagi. Padahal kuncinya ya menjaga keamanan kendaraan dari diri sendiri,” tutupnya. (gel/riz/k15)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X