SAMARINDA – Gubernur Kaltim Isran Noor akan kembali bertandang ke luar negeri. Orang nomor satu di Pemprov Kaltim itu diketahui diundang secara khusus untuk menghadiri pertemuan bersama sejumlah investor di London, Inggris, pada 2 Juli 2019 mendatang.
Hal itu diketahui dari hasil rapat persiapan Indonesia Infrastructure Investment Forum 2019 yang berlangsung di Ruang Tepian, Lantai 2, Kantor Gubernur Kaltim, Kamis (16/5). Ada sejumlah usulan investasi yang dibahas dalam pertemuan.
Kepala Biro Administrasi dan Pembangunan Pemprov Kaltim Fadjar Djojoadikusumo mengakui, Pemprov Kaltim mendapatkan undangan dari komunitas masyarakat Indonesia di Negeri Ratu Elizabeth itu.
Sebagaimana informasi yang diterima pihaknya, lanjutnya, akan ada banyak pengusaha atau investor yang dihadirkan dalam pertemuan itu. Pertemuan tersebut juga akan diikuti oleh perwakilan kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Indonesia di London.
Pada acara yang disebut-sebut juga diinisasi oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) itu, Pemprov Kaltim diketahui tidak sendiri. Rencananya akan ada Pemprov Bali dan Pemprov DKI Jakarta juga yang turut diundang.
“Seperti Pemprov Bali, kemungkinan akan banyak membahas investasi di bidang pariwisata. Kami sudah mengadakan rapat terkait itu. Kami mau bikin profil Kaltim. Seperti apa kondisi eksisting Kaltim sekarang. Apa saja perusahaan besar yang sudah ada di sini,” tuturnya.
Begitu pun dengan prospek yang dapat dibantu para investor ke depan. Baik untuk rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) maupun untuk rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD) Kaltim.
Misalnya investasi pembangunan jalan kereta api, pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK), Pelabuhan Peti Kemas Kariangau Balikpapan, maupun terkait masalah energi atau kelistrikan di Kaltim dalam beberapa tahun ke depan.
“Bahan terkait itu akan kami kumpulkan dalam seminggu ke depan. Kalau sudah terkumpul, maka akan langsung kami olah. Karena bahan itu yang akan jadi bahan presentasi gubernur pada pertemuan di Inggris nanti,” jelas Fadjar.
Namun ada dua poin besar yang jadi titik berat Pemprov Kaltim yang akan ditawarkan ke investor. Pertama, investasi di bidang pembangunan infrastruktur. Kedua, investasi di sektor pengembangan pariwisata dan kebudayaan.
“Seperti infrastruktur, bisa kerja sama pemerintah dengan badan usaha, bisa juga investasi resmi dari investor. Namun bisa juga dengan pola kerja sama. Semakin bisa kita meyakinkan pada pertemuan nanti, maka makin besar minat investor datang ke Kaltim,” tuturnya.
Ditemui terpisah, Gubernur Kaltim Isran Noor mengakui, dirinya mendapatkan undangan dari masyarakat Indonesia di London. Pertemuan itu, dalam rangka promosi investasi di Kaltim.
“Kita bawa apa saja yang mungkin bisa dikerjasamakan. Kami mengundang investor untuk menanamkan modalkan di Kaltim. Misalnya infrastruktur, industri pengolahan pangan, atau industri pertanian kelapa sawit,” katanya.
Menurut dia, pada prinsipnya semua sektor pembangunan di Kaltim sama-sama memiliki prioritas untuk dibangun. Seperti KEK MBTK, sudah jauh-jauh hari ditawarkan kepada para investor, baik investor dalam negeri maupun luar negeri.
Pada pertemuan di London nantinya, tinggal bagaimana memperkuat lobinya. Agar para investor tertarik menaruh investasinya di Kaltim. “Kalau bicara nilai investasi, nanti saja. Kan kita belum bertemu juga. Lihat nanti saja,” tutupnya. (*/drh/rom/k18)