SAMARINDA - Banjir Kembali melumpuhkan aktivitas masyarakat kota Samarinda, Kamis (16/5/2019) sore. Sejumlah ruas jalan protokol terputus dan tak bisa dilintasi kendaraan roda empat maupun roda dua.
Daerah langganan banjir di Jl DI Panjaitan membuat kendaraan jalan poros Samarinda Bontang tak bisa dilalui. Termasuk daerah padat pemukiman Mugirejo juga tak luput banjir menggenangi jalan.
Genangan banjir parah terjadi di persimpangan Vorvoo Mall Lembuswana Jl WR Suparman. Ketinggian banjir di daerah itu sampai 30 centimeter.
Tak jauh dari daerah vorvoo, banjir juga masuk ke dalam rumah sakit AW Sjahranie. Dalam video terlihat perawat terganggu menjalankan kegiatan membawa pasien rawat inap di jalan lorong rumah sakit.
Arus deras banjir juga terjadi di Jl Pasundan. Drainase di jalan tersebut tak mampu menampung air hujan yang turun. Hal sama terjadi di Jl AW Sjahranie Air Hitam.
Tercatat, banjir terjadi di persimpangan Fly Over Jl Juanda, Jl Kadrie Oening, JL Anggur, JL Jendral Sudirman, JL Pangeran Suryanata dan JL M Yamin.
Kondisi banjir ini menyebar di media sosial dan turut mengundang komentar netizen. "Dulu kota kita tidak bisa banjir seperti ini...sekarang hujan 1 jam saja sudah meresahkan rakyat...kasihan yang (pengendara) di jalan terjebak banjir," kata Zalien Syahrien dalam komentarnya.
Dalam catatan Laporan Pertanggungjawaban Walikota Samarinda tahun 2018, ada 48 titik banjir di ibukota provinsi Kaltim yang bertambah dari sebelumnya 24 titik. Pemerintah Kota hanya mampu membereskan 2 titik banjir selama satu tahun.
Pemkot Samarinda, sebelumnya dikatakan Walikota Jaang, terus mengerjakan pembenahan dan normalisasi drainase di kawasan Jl DI Panjaitan dan peningkatan jalan.
“Coba liat di kawasan Di.Panjaitan, kelurahan Temindung saat ini. Kami lagi kerja dan masih ada sisa anggaran di APBD murni yang dapat di optimalkan untuk itu.” tegasnya.
Dijelaskan lebih jauh oleh Jaang, pihaknya (Pemkot Samarinda) sudah banyak melakukan penanganan dan penanggulanan banjir, baik secara teknis dan pekerjaan yang berjalan. Selain itu Jaang menerangkan pemerintah kota juga sudah membuat jalan – jalan alternatif.
Selain itu, guna memaksimalkan penaggulagan banjir Pemkot Samarinda saat ini tengah membenahi revisi tata ruang kota, untuk merancang kembali kota Samarinda, kalau kita lihat banjir saat ini tidak lagi hitungan hari tapi hitungan jam,”tutupnya. (mym)
