Hindari Pesawat Gagal Landing, Bandara Upayakan Fasilitas Sementara

- Kamis, 16 Mei 2019 | 13:14 WIB

SAMARINDA – Cuaca buruk kembali jadi momok Bandara APT Pranoto Samarinda. Dua maskapai gagal mendarat di lapangan terbang di utara Kota Tepian itu, Selasa (14/5). Dua di antaranya dialihkan ke Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, yakni Garuda Indonesia dan Express Air. Sementara Batik Air berhasil landing meski harus beberapa kali berputar-putar di udara di atas bandara.

Kurangnya fasilitas penerbangan malam atau lampu runway menjadi salah satu alasan. Apalagi ketika cuaca tidak mendukung, jarak pandang terbatas sehingga membuat pilot mengambil keputusan lain. Apakah memaksa mendarat atau mengalihkan ke bandara terdekat sesuai prosedur.

Namun, kejadian ini bukan pertama kali. Sehingga perlu sikap serius agar masalah teratasi. Ketika dikonfirmasi, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kaltim Salman Lumoindong mengatakan, pihak bandara sudah mengusulkan pengadaan lampu runway dan alat pendaratan malam.

Hujan yang melanda Samarinda membuat akses jalan ke APT Pranoto banjir.

“Melalui APBN Perubahan. Kemenhub (Kementerian Perhubungan) sudah menyetujui, kemungkinan September baru ada dananya,” ujarnya.

Jika tidak ada perubahan, pemasangan  lampu runway dan kelengkapan pendaratan malam baru bisa terealisasi pada Oktober. “Memang dibutuhkan, lampu runway penting. Apalagi sekarang rute baru sudah dibuka. Tidak mungkin menahan perkembangan bandara, sedangkan kebutuhan cukup tinggi,” jelas dia.

Kendati demikian, lanjut dia, pihak bandara berencana memasang precision approach path indicator (PAPI) atau alat bantu visual yang menyediakan informasi panduan untuk membantu pilot agar bisa mendarat mulus. “Bahkan, sudah melakukan pengukuran. Semoga terpasang segera. PAPI bisa membantu pendaratan meski cuaca sedang hujan,” ungkapnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bandara APT Pranoto Dodi Dharma membenarkan bahwa pihaknya sedang mengupayakan pemasangan PAPI. Umumnya PAPI terletak di samping landasan pacu, sekitar 300 meter di luar ambang batas landas dari landasan pacu.

Kan alat bantu untuk pendaratan penerbangan. Jika dilihat dari atas ada cahaya yang memantul. Cuma, di sini belum ada,” terangnya.

Dia mengaku telah bersurat kepada Balai Teknis Penerbangan di Jakarta. Bahkan, alat yang dibutuhkan tersebut dikirim hari ini (kemarin). “Ini tidak mengeluarkan uang, kami hanya meminjam alat,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya telah mendapat pinjaman kabel dari Bandara Maratua dan trafo dari Bandara Samsyir Alam. “Sementara minjam dulu, nanti dikembalikan. Kami menunggu pengiriman, kalau datang secepatnya akan dipasang,” terang dia.

Jika mengadakan semua keperluan pendaratan malam memerlukan Rp 20 miliar. Namun, jika hanya lampu runway Rp 12 miliar. “Yang jelas kami mengalihkan pendaratan ke bandara terdekat (Bandara Sepinggan),” pungkasnya.

Selain masalah lampu runway yang membuat kesulitan penerbangan malam atau saat cuaca buruk yang mengganggu jarak pandang, pemerintah sepertinya mesti memerhatikan akses menuju APT Pranoto. Sebab, jalur utama masih kerap banjir. Seperti kemarin, air menggenangi Jalan DI Pandjaitan selepas hujan beberapa saat. (*/dq/dwi/k16)

 

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB
X