Di zaman modern seperti saat ini, perkawinan ala “Siti Nurbaya” masih saja terjadi. Seperti yang dialami Bedu-Karin, bukan nama sebenarnya. Yang naik pelaminan dengan cara dijodohkan. Walhasil, umur ikatan suci itu hanya bertahan seumur jagung. Berakhir di meja hijau.
Hari itu, Karin tertunduk lesu menunggu giliran dipanggil hakim ke ruang sidang. Dia masih cukup muda, 25 tahun. Saat diajak berbincang, dia seperti terkejut. Dia mengaku sedang tidak fokus.
Kata dia, Selasa (14/5) merupakan sidang pertamanya. Dia mengajukan gugatan cerai lantaran ditinggal begitu saja oleh Bedu. Sejak lima tahun lalu. Pun, tanpa alasan yang jelas. Lima tahun lalu, dia sedang mengandung anak Bedu.
“Pulang ke rumah, dia (Bedu) tiba-tiba marah dan langsung pergi lagi, sampai sekarang tidak ada kabarnya,” terang Karin.
Sejak saat itu, dia tak pernah berkomunikasi lagi dengan Bedu. Bahkan, posisi dan kondisi Bedu saat ini pun tak dia ketahui. Barulah dia mau mengurus perceraiannya dengan Bedu, lantaran hubungan itu tak bisa lagi dipertahankan.
“Saya lagi hamil saat dia pergi. Sekarang anaknya (Bedu) sudah lima tahun,” ungkapnya.
Alasan Bedu pergi dari rumah tak diketahui Karin sampai saat ini. Dia menyebut, mungkin karena perjodohan membuat Bedu sebenarnya tak ingin bersama Karin. “Memang dijodohkan juga sih nikahnya,” imbuh dia.
Makanya dia tak sempat mengenal Bedu lebih jauh. Bahkan hidup bersama Bedu pun hanya dilalui selama setahun. “Pas saya hamil, dia pergi,” sambungnya.
Demi menghidupi anak semata wayangnya, Karin pun rela bekerja di rumah makan Padang untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya. Dia juga tinggal menumpang di rumah kakaknya. (mga/dwi/k16)