SAMARINDA–Selama Ramadan, keberadaan juru parkir (jukir) liar kian menjamur. Mereka tersebar di sejumlah titik kota. Terutama di sekitar pasar dadakan yang menjajakan hidangan berbuka puasa alias pasar Ramadan.
Sebut saja beberapa titik seperti Jalan AW Sjahranie, Kadrie Oening, Siradj Salman, hingga Kusuma Bangsa. Mereka memarkirkan kendaraan pengunjung di badan jalan. Selain itu, trotoar menjadi sasaran para jukir. Padahal, aktivitas tersebut kerap menambah kepadatan lalu lintas.
Menanggapi hal itu, Kepala Seksi (Kasi) Perparkiran Dinas Perhubungan (Dishub) Samarinda Zulsyam tidak menampik hal itu. Namun, bukan berarti pihaknya membiarkan. Pihaknya meminta para jukir liar bertanggung jawab atas kemacetan yang terjadi. “Kami meminta mereka tertib. Kalaupun memakan badan jalan, harus membantu kelancaran lalin (lalu lintas),” katanya.
Dia memastikan, tidak akan mengambil langkah penertiban. Menurut dia, khusus Ramadan, jukir liar ditoleransi. "Asal tertib. Silakan saja hasilnya dibawa pulang," sebut dia.
Dia menyarankan, masyarakat tidak segan menghubungi Dishub jika membutuhkan bantuan pengaturan lalu lintas dan jukir. Seperti ketika menjalankan kegiatan di masjid. "Personel siap. Kapan pun dibutuhkan kami bersedia," akunya.
Ramadan kali ini, pihaknya hanya menempatkan jukir resmi apabila ada permohonan dari RT atau kelurahan. Selama tidak, artinya kondisi dalam keadaan kondusif. “Khusus di GOR Segiri (Pasar Ramadan) kami terlibat membantu perparkiran. Ini pun karena ada permintaan. Yang jelas, kami harap semua kondusif,” pungkasnya. (*/dq/ndy/k8)