SANGATTA-Kenaikan harga sembilan bahan pokok (sembako) rawan terjadi selama Ramadan. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kutim pun menyiapkan sejumlah antisipasi.
Berdasar pengalaman tahun lalu, kenaikan harga bahan pokok terjadi pada pekan kedua dan ketiga Ramadan. Beberapa bahan pokok yang perlu diantisipasi saat ini adalah bahan-bahan kue seperti tepung dan telur.
“Agar tidak mengalami kekurangan stok, Disperindag Kutim bekerja sama dengan agen besar di luar Kutim, seperti grup Perdagangan Dalam Negeri (PDN) se-Kaltim untuk sama-sama memantau harga dan ketersediaan barang. Nantinya, apabila di Kutim mengalami kekurangan ataupun kekosongan stok barang, akan dikoordinasikan dengan tim PDN untuk menyuplai ke Kutim,” ungkap Kasi Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Kutim Ahmad Dony Evriady.
Sementara itu, dari pantauannya bersama gubernur Kaltim untuk persediaan beras, di Bulog Samarinda ada 21 ribu ton untuk beberapa kabupaten/kota di Kaltim. Adapun di Kutim saat ini stok beras ada 5 ton, melebihi persediaan.
“Hingga enam bulan ke depan, bahkan setelah Lebaran. Namun untuk telur, pasokan dari dalam (Kutim) belum bisa memenuhi. Karena masih kurangnya peternak telur, sehingga masih disuplai dari luar Kutim,” ujarnya.
Berkaca dari tahun lalu, harga telur naik lebih awal. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Disperindag bekerja sama dengan sejumlah agen telur di luar Kutim untuk menyuplai telur. Dia berharap, selama Ramadan ini bahkan Lebaran nanti, para pedagang bisa bekerja sama untuk tidak menaikkan harga barang menjadi tak sesuai standar. (mon/ndy/k16)
